Wednesday, November 16, 2022

Golkar Pastikan Dukung Gagasan PATEN yang Diusung KIB

0 comments

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) mengklaim fokus menuntaskan pembahasan program kerja koalisi yang terangkum dalam Program Akselerasi Transformasi Ekonomi Nasional (PATEN).

Koalisi yang beranggotakan Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu lebih memilih pendekatan program dibanding pendekatan sosok nama capres.

Pendekatan KIB itu dinilai akan membawa Indonesia dalam era baru pemilihan umum yang lebih sehat. Terutama dengan hadirnya calon calon pemimpin yang memiliki visi dan misi, ketimbang menjual personal semata.

Baca juga: Legislator Golkar Apresiasi Kinerja Pemerintah Berhasil Hadirkan Kepala Negara di KTT G20 Bali

Terkait hal itu, politikus Partai Golkar Emanuel Melkiades Laka Lena mengungkapkan komitmen dan dukungan Partai Golkar untuk mengusung gagasan PATEN.

"Golkar komitmen untuk mendukung gagasan PATEN," kata Melkiades, kepada wartawan, Selasa (15/11/2022).

Menurut Melkiades, partainya telah membahas komitmen itu dalam kegiatan resmi partai, bahkan seluruh kader Golkar dari pusat hingga daerah telah menyepakati hal itu.

"Sudah dibahas bersama dalam pertemuan DPP Partai Golkar, DPD Partai Golkar I dan DPD Partai Golkar II se-Indonesia. Juga Fraksi Partai Golkar DPR RI, Partai Golkar DPRD Provinsi dan Partai Golkar DPRD II se-Indonesia," ujarnya.

Sebelumnya, Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto mengungkapkan KIB mengetengahkan PATEN sebagai visi dan misi KIB. Program PATEN juga menjadi andalan tiga parpol untuk menyukseskan tiga kunci kesejahteraan nasional, yakni sehat manusianya, sehat ekonominya, dan sehat buminya.

"Sampai hari ini belum ada parpol di luar KIB menawarkan program ke depan. Tidak Ada. Bahkan yang sudah melakukan pengumuman (capres) juga belum menyampaikan apa-apa," ujar Airlangga dalam Temu Koordinasi Nasional KIB di Makassar (6/11/2) lalu.

Adblock test (Why?)



No comments:

Post a Comment