Monday, September 19, 2022

Scrolling dan Stalking Medsos Bikin Insecure? Ini yang Harus Dilakukan

0 comments

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Aisyah Nursyamsi

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Tidak dapat dipungkiri, sebagian besar masyarakat kita tidak bisa lepas dengan media sosial.

Tanpa disadari atau tidak, terkadang scrolling dan stalking media sosial bikin insecure. 

Insecure atau merasa tidak nyaman kerap datang saat sering berselancar di medsos.

Tidak jarang kita juga kerap membandingkan diri dengan orang lain, berdasarkan postingan. 

Hal ini, ternyata dapat berujung pada tekanan.

Menurut Psikolog Saskhya Aulia Prima, M.Psi, setiap orang perlu menyaring informasi apa yang ingin diketahui dan dilihat. Karena hal ini dapat memengaruhi kondisi mental. 

"Mungkin bukan salah orangnya (yang memposting). Padahal bisa saja orang lain hanya ingin posting saja. Tapi kitanya yang ter-trigger," ungkapnya saat ditemui di Jakarta, Minggu (18/9/2022).

Baca juga: Sandang Status Janda Anak Satu, Nathalie Holscher Ngaku Insecure: Emang Ada yang Mau Aku Kayak Gini

Bukan berarti orang yang mengunggah status dan berujung lahirnya insecure karena mereka adalah orang jahat. Tapi tidak ada salahnya, kata Saskhya untuk berhenti mengikuti aktivitas sebagian orang di media sosial. 

Selain itu Saskhya pun mengingatkan untuk menjauhi pengguna media sosial yang kerap memunculkan unggahan negatif. Karena berisiko terkontaminasi dengan pesan negatif tersebut. 

"Sehingga perlu memfilter juga. Siapa yang perlu hadir di media sosial kita," paparnya lagi. 

Langkah lain yang perlu dilakukan adalah memilih informasi dari para ahli.

Tidak semua informasi yang disebarkan oleh pengguna sosial dijamin kredibilitasnya. 

"Tiap orang di media sosial punya tujuan masing-masing. Sebenarnya kan baiknya kalau menginspirasi kita. Tapi kalau udah membuat kita (merasa) 'kecil' terus, coba dicek," tegas Saskhya. 

Jika melihat postingan di media sosial dan dirimu merasa insecure, maka bisa saja bukan karena salah orang tersebut. Tapi, kata Saskhya, kita sedang membutuhkan bantuan dari pihak profesional.(*)

Adblock test (Why?)



No comments:

Post a Comment