loading...
Sura mendarat di Pembangkit listrik tenaga nuklir Zaporizhzhia selama serangan pada awal-awal invasi Rusia ke Ukraina. Foto/Japan Times
"Setiap prinsip keselamatan nuklir telah dilanggar," kata Rafael Grossi kepada kantor berita Associated Press yang dikutip BBC, Kamis (4/8/2022).
Grossi mengatakan pada awal pekan ini timnya telah siap untuk mengunjungi pabrik itu selama dua bulan terakhir. Tetapi mereka sejauh ini tidak dapat menjalankan misi.
Rusia merebut pembangkit listrik itu pada hari-hari awal setelah invasi, dan penembakan gedung-gedung di sana oleh pasukan Rusia menyebabkan kecaman internasional.
Baca juga: Kapal Pertama Pengangkut Gandum Ukraina Masuki Perairan Turki
Pembangkit listrik di Ukraina selatan masih beroperasi, dengan staf Ukraina di bawah kendali Rusia.
"Tetapi kontak IAEA dengan staf di pabrik itu "tidak merata" dan rantai pasokan peralatan dan suku cadang telah terganggu," Grossi menjelaskan kepada Associated Press.
Ia menambahkan Ada juga banyak bahan nuklir di sana yang perlu diperiksa oleh IAEA.
"Orang-orang Zaporizhzhia dan orang-orang yang jauh dari Zaporizhzhia mengandalkan kita semua untuk mencegah perang menyebabkan tragedi nuklir," kata Grossi - yang menjalankan IAEA, yang bekerja dengan negara-negara untuk membantu memastikan penggunaan teknologi nuklir yang aman - kepada sebuah konferensi di New York minggu ini.
Baca juga: Zelensky: Pertempuran di Donbass adalah Neraka