Friday, April 15, 2022

Masjid Jami Al-Atiq Menolak Jadi Cagar Budaya DKI Jakarta

0 comments

loading...

Masjid Jami Al-Atiq merupakan salah satu masjid tertua yang menyimpan sejarah. Foto/MPI/Muhammad Farhan

JAKARTA - Masjid Jami Al-Atiq merupakan salah satu masjid tertua yang menyimpan sejarah. Letaknya di perbatasan antara Jakarta Timur dan Jakarta Selatan yang dibatasi oleh Kali Ciliwung.

Tepatnya di Jalan Kampung Melayu Besar Nomor 1, RT 03 RW 01, Bidara Cina, Tebet, Jakarta Selatan. Masjid ini didirikan sejak 1632 dalam bentuk Musala pada awalnya.

Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Jami Al-Atiq Fahri Mufti (62) menjelaskan masjid Al-Atiq merupakan masjid pertama yang didirikan di Kampung Melayu. Saking tuanya, kata dia, tidak ada yang tahu persis kapan awal mulanya masjid tersebut didirikan.

Baca juga: Sejarah Masjid Jami Al-Atiq, Jadi Pelarian Pejuang Kemerdekaan

"Masjid Al-Atiq ini salah satu tertua karena dulunya menurut orang-orang tua kami, ini menjadi masjid pertama yang berdiri di wilayah kami," kata Fahri kepada MNC Portal, Kamis (14/4/2022).

Fahri mengatakan awalnya masjid tersebut dinamakan Masjid Kampung Melayu. Nama tersebut diberikan karena tempat ibadah itu digunakan sebagai lokasi pelarian para pejuang kemerdekaan pada masa lampau.

"Masjid ini bersejarah karena dulu kampung di sini juga menjadi pelarian para pejuang. Salah satunya si Pitung, jawara Betawi yang pernah singgah di sini. Selain Pitung, dulu ada Bung Karno, Bung Tomo bahkan Buya Hamka pernah singgah beribadah di masjid ini," katanya.

Terkait adanya empat tiang pancang di dalam masjid, Fahri menjelaskan dahulu keempat tiang itu difungsikan sebagai pondasi awal masjid yang sebelumnya Musala. Empat tiang tersebut yang menunjang berdirinya masjid hingga sekarang sehingga masih dipertahankan.

Adblock test (Why?)



No comments:

Post a Comment