Presiden Iran Ebrahim Raisi. Foto/REUTERS
Konon, ayah Raisi adalah seorang ulama Syiah. Saat berusia 5 tahun, Raisi telah ditinggal orang tuanya.
Raisi kerap menggunakan turban hitam. Hal itu sebagai simbol bahwa dirinya adalah Sayyid, keturunan dari Nabi Muhammad SAW.
Baca juga: Pangeran Arab Saudi yang Dipenjara, Ada yang Hilang hingga Sekarang
Pada 1975, Raisi memasuki pendidikan ulama di Kota Qom, 140 km dari selatan Teheran, Ibu Kota Iran. Saat itu, ia menjadi murid Ayatullah Khomeini yang waktu itu merupakan ulama Syiah yang berpengaruh besar terhadap Iran.
Baca juga: Ratusan Imam Dipecat di Arab Saudi, Dianggap Gagal Peringatkan Terorisme
Pada 1979, terjadi Revolusi Iran yang mengubah negara tersebut menjadi Republik Islam dengan Ayatullah Khomeini sebagai Pemimpin Tertinggi Iran pertama.
Dikutip dari Aljazeera, rakyat Iran tidak puas dengan gaya kepemimpinan Mohammad Reza Syah Pahlevi. Syah akhirnya digulingkan dari jabatannya dan saat itu Raisi disebut ikut andil dalam protes dan demonstrasi penggulingan Syah.
Usai Revolusi Iran yang berujung lahirnya Republik Islam Iran, Raisi bergabung dengan kantor Jaksa di Kota Masjed Soleyman, barat daya Iran.