
Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Produk Domestik Bruto (PDB) Jepang Juli-September diperkirakan negatif untuk sektor swasta karena penurunan konsumsi pribadi.
"Rata-rata perkiraan sektor swasta, tingkat pertumbuhan riil tidak termasuk fluktuasi harga sedikit negatif, dan hasilnya menarik untuk dicatat," ungkap sumber Tribunnews.com, Minggu (14/11/2021).
Perkiraan rata-rata dari 37 ekonom swasta yang disusun oleh Pusat Penelitian Ekonomi Jepang, sebuah asosiasi kepentingan publik, menunjukkan bahwa tingkat pertumbuhan riil tidak termasuk fluktuasi harga minus 0,56 persen secara tahunan.
Jika benar-benar menjadi negatif, itu akan menjadi pertama kalinya dalam dua semester terakhir.
Alasan utama untuk ini adalah bahwa "konsumsi pribadi", yang menyumbang lebih dari setengah dari PDB, diperkirakan akan menurun karena keadaan darurat yang dikeluarkan pada saat itu.
Baca juga: Putri Mako Keponakan Kaisar Jepang Bersama Suaminya Kei Komuro Tiba di New York
Perkiraan konsumsi swasta minus 0,47 persen dibandingkan tiga bulan sebelumnya.
Beberapa ekonom memperkirakan PDB akan positif kali ini, tetapi rata-rata dari delapan perkiraan teratas hanya + 0,80 persen secara tahunan, dan hasilnya patut diperhatikan.
Di sisi lain, banyak ahli memperkirakan PDB dari Oktober hingga Desember akan positif.
Menurut Japan Center for Economic Research--asosiasi kepentingan publik yang bergabung dari beberapa peneliti--perkiraan PDB untuk tiga bulan hingga bulan depan adalah rata-rata saat ini dari 37 ekonom swasta, dan tingkat pertumbuhan riil tidak termasuk fluktuasi harga adalah tingkat tahunan adalah + 4,93 persen.