Adapun sejumlah tempat yang dia kunjungi diantaranya makam tokoh Nahdlatul Ulama seperti Makam KH Hasyim Asy’ari, KH Wahid Hasyim, KH Abdurrahman Wahid, KH Abdul Wahab Chasbulloh, KH Bisri Syansuri dan KH Aziz Masyhuri.
Baca juga: Produksi Padi Tahun Ini Diramal Capai 55,27 Juta Ton, Kementan Siap Kawal
Menurut Harvick, berziarah ke makam tokoh NU bukan sekedar tradisi tapi juga dimaknai sebagai perjalanan napak tilas perjuangan para tokoh yang sudah berjasa untuk bangsa ini. "Jadi santri dan petani satu tarikan nafas perjuangan dalam sejarah bangsa ini,” ujar Harvick dalam keterangan pers, dikutip Jumat (22/10/2021).
Hari Santri Nasional yang jatuh setiap 22 Oktober merupakan momentum penetapan resolusi jihad melawan pasukan kolonial di Surabaya. Menurut Harvick, peranan santri sangatlah strategis bagi bangsa Indonesia dalam mempertahankan kemerdekaan.
Baca juga: Habib Husein Ja'far Sebut Santri Pelopor Toleransi di Indonesia
Dia memandang, peran santri juga sejalan dengan peran petani dari masa ke masa. Tokoh muda NU ini juga menyitir perkataan Hadratussyekh Hasyim Asy’ari menerangkan bahwa petani adalah benteng terakhir bagi pertahanan negeri.
Bukan hanya itu pendiri NU ini juga menulis sebuah artikel berjudul Keoetamaan Bertjotjok Tanam Dan Bertani. Artikel tersebut ditambah dengan judul kecil Andjoeran Memperbanyak Hasil Boemi dan Menjoeboerkan Tanah, Andjuran Mengoesahakan Tanah dan Menegakkan Ke’adilan. Kesemuanya menjelaskan peran penting petani bagi bangsa ini.