Lembaga itu secara resmi menambah bobotnya pada perjuangan global melawan perubahan iklim dan konsekuensinya yang menghancurkan.
Pemungutan suara digelar dengan dukungan luar biasa, meskipun ada kritik dari beberapa negara, terutama Amerika Serikat (AS) dan Inggris.
Baca juga: Disetujui PBB, Bangladesh Pindahkan 81.000 Rohingya ke Pulau Terpencil
Resolusi tersebut, yang pertama kali dibahas pada 1990-an, tidak mengikat secara hukum tetapi berpotensi membentuk standar global.
Baca juga: Menlu Iran: Beberapa Kesepakatan Dicapai dalam Perundingan dengan Arab Saudi
Para pengacara yang terlibat dalam litigasi iklim mengatakan itu bisa membantu mereka membangun argumen dalam kasus yang melibatkan lingkungan dan hak asasi manusia.
Baca juga: CIA Evakuasi Anggota Unit Zero yang Terkenal Brutal pada Warga Sipil Afghanistan
“Ini memiliki potensi yang mengubah hidup di dunia di mana krisis lingkungan global menyebabkan lebih dari sembilan juta kematian dini setiap tahun,” papar David Boyd, pelapor khusus PBB untuk hak asasi manusia dan lingkungan, yang menyebut keputusan itu sebagai “terobosan bersejarah.”