Laporan Wartawam Wartakota Muhamad Fajar Riyandanu
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Mengaku menjadi korban penganiayaan kawanan perampok di Kanal Banjir Timur (BKT), Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Pusat pada Rabu (6/10/2021) lalu, Aulia Rafiqi (23) menyebut apa yang dialami sebenarnya tak terjadi.
Ia mengakui bahwa semua yang diceritakannya itu adalah bohong dan karangannya saja.
Sebaliknya ia menjadi korban perempuan bayaran open B0 (booking online) yang dikencaninya lewat aplikasi online MiChat.
Motor dan handphone Rafiqi diambil perempuan itu dan teman-temannya, karena Rafiqi tidak memberikan bayaran sesuai kesepakatan setelah menerima layanan seks dari perempuan tersebut.
Sebelumnya diberitakan Wartakotalive.com, bahwa Aulia Rafiqi mengaku dibegal oleh para pelaku yang berjumlah lima orang.
Ia juga mengaku disandera, diancam dengan celurit hingga disetrum dengan alat kejut.
Baca juga: Perempuan Ini Jadi Korban Begal di Garut: Sepeda Motor dan Uang Rp1,2 Miliar Dirampas
Melalui video klarifikasi yang beredar luas, Rafiqi mengakui bahwa seluruh kejadian yang ia laporkan ke Satreskrim Polresto Jakarta Timur adalah bohong belaka.
"Dengan ini menyatakan, laporan yang saya buat di Polres Metro Jakarta Timur bahwa saya dibegal dan disetrum oleh orang yang mengaku polisi adalah bohong atau hoaks," ujar Rafiqi dalam rekaman video klarifikasinya, Sabtu (9/10/2021).
Adanya video pengakuan Rafiqi tersebut dibenarkan oleh Kapolres Metro Jakarta Timur, Kombes Pol Erwin Kurniawan. "Benar (soal video klarifikasi)," kata Erwin melalui pesan singkat WhatsApp, Sabtu (9/10/2021) siang.