Laporan Wartawan Tribunnews, Lita Febriani
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menjelang peringatan Hari Sumpah Pemuda ke 93, Museum Sumpah Pemuda bersama Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, menggelar pameran Tokoh Pers di Balik Sumpah Pemuda bertema "Lawan!".
Pameran yang digelar di M Bloc Space, Jakarta Selatan, ini merupakan refleksi perjuangan tokoh pers saat momen Sumpah Pemuda menghadapi pemerintah Kolonial Belanda.
Para tokoh muda dari profesi jurnalis ini kerap menggolarakan semangat kebangsaan Indonesia.
Turut dihadiri oleh Direktur Jenderal Kebudayaan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Hilmar Farid.
Ia pun menyebutkan jika pers mempunyai peran dalam meraih kemerdekaan.
"Fondasi kebangsaan Indonesia dibangun oleh tradisi pers para pemuda Indonesia di awal abad 20. Pers saat itu adalah alat perlawanan terhadap kolonialisme, sekaligus menyatukan kolektivitas tanah air dalam kesadaran berbangsa," tutur Hilmar, Jumat (22/10/2021).
Baca juga: Kemendikbudristek: Berbahasa yang Sehat akan Dukung Indonesia Tangguh
Baca juga: Sekjen DPR RI Resmi Buka Kegiatan Pameran Museum Virtual
Baca juga: Raih Nobel Perdamaian, Maria Ressa Cerita Tantangan jadi Jurnalis
Hilmar Farid mengatakan jika pemuda dengan patriotismenya di era pergerakan nasional sebagian besar adalah para jurnalis, seperti Tjipto, Soekarno, Siti Sundari, W.R. Supratman dan sebagainya.
Mereka bergerak bersama melawan penjajah, mengabarkan semangat persatuan Indonesia, serta menyadarkan masyarakat bahwa mereka mempunyai sebuah bangsa bernama Indonesia yang layak untuk diperjuangkan dan dimerdekakan.
"Sangatlah tepat Museum Sumpah Pemuda mengadakan Pameran Tokoh Pers di Balik Sumpah Pemuda yang mengusung tema “Lawan!”. Kita bisa belajar pentingnya merawat semangat persatuan dan kebinekaan kita dalam simpul kebangsaan," ungkap Hilmar.
Selain itu, Hilmar Farid berpesan bahwa dengan semangat itu, kita bisa bangkit dan bergerak bersama. Dengan tujuan, Indonesia tetap tumbuh sebagai negara yang merdeka dan berdaulat.
"Jika dahulu kita bersatu melawan kolonialisme, sekarang kita bergotong royong, menyongsong tantangan demi tantangan Indonesia di era global," imbuhnya.
Pameran “Lawan!” dapat dikunjungi secara langsung mulai 22 s.d. 31 Oktober 2021 di M Blok Space, Jakarta Selatan. Dapat juga dilihat secara daring mulai tanggal 22 Oktober s.d. 9 November 2021 melalui media Zoom Meeting atau website pameran lawan.
Melalui daring, pengunjung akan disuguhi konten kreatif dan layanan tur virtual 360°, sehingga memberikan pengalaman nyata seolah-olah berkunjung pameran secara langsung. (*)