Monday, October 11, 2021

Hasil Studi: Puluhan Juta Orang Alami Gangguan Depresi Berat karena Pandemi Covid-19

0 comments

Laporan Wartawan Tribunnews, Fitri Wulandari

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal medis The Lancet pada Jumat lalu menunjukkan pandemi virus corona (Covid-19) telah menambah beban gangguan depresi dan kecemasan terhadap masyarakat di lebih 200 negara pada 2020.

Dampak pandemi ini telah meningkatkan jumlah orang yang mengalami depresi hampir sepertiga dari total negara tersebut.

Bahkan sebelum pandemi, penyebaran virus serta tindakan pembatasan yang dilakukan untuk memerangi Covid-19 telah menambah beban.

Sementara gangguan mental menjadi penyebab utama beban terkait kesehatan global.

Dikutip dari laman Russia Today, Minggu (10/10/2021), menurut para peneliti, ada tambahan 53,2 juta kasus gangguan depresi mayor, peningkatannya mencapai 27,6 persen.

Baca juga: Cegah Peningkatan Kasus Covid-19, Pemerintah Evaluasi Mekanisme Kepulangan Atlet PON XX Papua

Sedangkan 76,2 juta kasus gangguan kecemasan telah menambah jumlah orang yang menderita masalah kesehatan mental.

Untuk mengukur dampak pandemi pada area tertentu, tim peneliti pun melakukan analisis terhadap tingkat infeksi SARS-CoV-2 harian, pembatasan mobilitas manusia, dan tingkat kematian berlebih setiap harinya.

Ternyata lokasi yang paling parah terkena dampak berdasarkan dua kriteria pertama ini berkaitan dengan mereka yang memiliki lonjakan gangguan depresi dan kecemasan yang terdokumentasi.

Baca juga: AS dan Taliban Lakukan Pertemuan, Bahas Bantuan Kemanusiaan hingga Vaksinasi Covid-19 di Afghanistan

Terkait hal ini, studi menyimpulkan bahwa peningkatan kasus infeksi dan penurunan mobilitas 'berkaitan secara signifikan' dengan memburuknya kesehatan mental.

Adblock test (Why?)



No comments:

Post a Comment