Terkait asal usul virus COVID-19 ini, diplomat Amerika Serikat (AS) Nicholas Burns menyebut China tidak bersikap transparan. Selama sidang konfirmasi guna menjadi duta besar AS untuk China di Senat, Burns mengatakan Washington perlu mendorong Beijing untuk berterus terang tentang apa yang terjadi.
"China telah menghalangi dunia tentang asal usul virus Corona baru sejak Januari 2020," ujarnya seperti dikutip dari Sputnik, Kamis (21/10/2021).
Baca juga: Selidiki Asal-usul Covid-19, China akan Uji Ribuan Sampel Darah dari Wuhan
Burns menekankan bahwa dia tidak mendukung teori bahwa penyakit itu adalah hasil dari limpahan alami atau teori bahwa penyakit itu bisa muncul sebagai akibat dari kebocoran laboratorium.
Pada awal pandemi, Presiden Donald Trump saat itu dan sekutunya menyalahkan munculnya virus Corona baru pada China. Presiden ke-45 AS itu, serta pejabat senior lainnya, mengklaim virus itu telah lolos dari Institut Virologi Wuhan atau sengaja dibocorkan. Namum klaim ini dengan tegas dibantah oleh China.
Tuduhan Trump ditepis sebagai teori konspirasi liar. Namun, sejak musim semi telah terjadi perubahan sikap terhadap skenario kebocoran laboratorium. Ini dimulai setelah The Wall Street Journal menulis tiga karyawan Institut Virologi Wuhan telah mendapatkan perawatan medis untuk penyakit yang mirip dengan COVID-19 tiga minggu sebelum otoritas China melaporkan kasus infeksi pertama. Laporan itu mengutip dokumen yang sebelumnya tidak diungkapkan yang ditulis oleh Komunitas Intelijen AS.
Baca juga: Bocor, DARPA Ingin Danai Proyek Menginfeksi Kelelawar China dengan Virus Corona
Penyelidikan baru-baru ini yang dilakukan oleh pemerintahan Biden menghasilkan laporan yang tidak meyakinkan, dengan para ahli terbagi atas apakah pandemi itu terjadi karena alam atau karena akibat kebocoran laboratorium secara tidak sengaja.
Sebuah laporan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) yang ditulis bersama dengan para ilmuwan China menyatakan bahwa sangat tidak mungkin virus itu bocor dari laboratorium. Dikatakan bahwa virus itu kemungkinan berasal dari kelelawar dan kemudian melompat ke hewan perantara, kemungkinan besar trenggiling, sebelum menginfeksi manusia.
Baca juga: Terungkap, AS Danai Penelitian Virus Corona di Wuhan