Laporan wartawan TribunJakarta.com, Yusuf Bachtiar
TRIBUNNEWS.COM, BEKASI SELATAN - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi mengakui, terjadi antrean pemulasaraan jenazah Covid-19 di wilayahnya, hal ini terjadi akibat lonjakan kasus kematian.
Rahmat mengatakan, pemulasaraan jenazah Covid-19 di Kota Bekasi salah satunya dilakukan di RSUD Chasbullah Abdulmadjid untuk selanjutnya dimakamkan di TPU Pedurenan.
"Kemarin memang ada antrean, memang, di RSUD kita saja banyak jenazah yang belum dimakamkan," kata Rahmat di Stadion Patriot, Kamis (1/7/2021).
Baca juga: Lonjakan Covid, Pemerintah Diminta Pastikan Ketersediaan Oksigen Medis
Rahmat menjelaskan, kasus kematian Covid-19 di Kota Bekasi meningkat tajam. Pada 26 - 27 Juni 2021, terdapat 43 kasus kematian.
Lalu pada 28 Juni, terdapat 40 kasus kematian serta puncaknya pada 29 Juni 2021 terdapat 73 kasus kematian dalam sehari.
"Makanya dari 22 Juni itu kita ancang-ancang eskavator masuk, karena 10 saja gali lubang mungkin bisa menghabiskan waktu dua sampai tiga jam satu lubang," tuturnya.
Baca juga: Beredar Foto IGD RSUD Dr Soetomo Penuh Jenazah Covid-19, Begini Faktanya
Untuk mengantisipasi antrean pemulasaraan jenazah Covid-19 di rumah sakit, Pemkot Bekasi kini membuka rumah singgah di komplek TPU Pedurenan.
Rumah singgah yang sejatinya fasilitas milik Dinas Sosial untuk pembinaan tunawisma, digunakan sementara untuk melayani pemulasaraan jenazah Covid-19 sesuai prosedur WHO.
"Saya imbau kepada warga masyarakat, kalau diketemukan ada yang meninggal tidak dalam fasilitas RS, segera info ke puskesmas, nanti diambil oleh tim puskesmas," tuturnya.