![](https://pict.sindonews.net/dyn/620/pena/news/2021/05/23/707/435260/santri-kembali-mondok-bupati-sejateng-diminta-fasilitasi-rapid-test-antigen-gratis-nct.jpg)
Hampir seluruh pondok pesantren di Pulau Jawa ini akan memulai pendidikannya pada Senin (24/5/2021). Rata-rata pengasuh ponpes juga memberlakukan protokol kesehatan yang ketat, termasuk santri wajib menjalani pemeriksaan rapid antigen sebelum masuk ke pondok.
Baca juga: Positif COVID-19, Seorang Santri Gagal Kembali Ke Pondok Pesantren
“Saya berharap bupati membantu untuk memberikan fasilitas rapid antigen gratis di Rumah Sakit Umum Daerah. Agar santri bisa diketahui sejak dini sehat dan tidak terindikasi COVID-19. Fasilitas ini penting agar meringankan beban para santri berangkat mondok,” kata Gus Yusuf di sela acara Halal bihalal virtual DPP PKB bersama pengurus PKB se-Jateng, Minggu (23/5/2021).
Gus Yusuf memandang, situasi penanggulangan COVID sudah semakin baik. Dia berharap di dunia pendidikan, termasuk kesehatan para santri terus dijaga dan dikendalikan. “Pengasuh pondok juga menyediakan fasilitas rapid antigen, meskipun tidak sepenuhnya gratis. Untuk antisipasi jika santri belum melakukan rapid,” katanya.
Baca juga: Gasak Harta Majikan, Ulah Culas Mantan ART dan Pacarnya Terbongkar
Pengasuh Ponpes Syubbanul Wathon Tegalrejo Magelang ini lalu memberikan contoh dan mengapresiasi Bupati Blora yang telah memberikan pelayanan gratis rapid antigen bagi santri dan siswa didik di sekolah umum yang hendak memulai pembelajaran tatap muka beberapa waktu lalu.
Terkait uji coba Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di sekolah umum, kata dia, sebaiknya program itu dilanjutkan kembali, tanpa meninggalkan protokol kesehatan.
Baca juga: Janji Keuntungan Rp12,5 Miliar Tak Terealisasi, Perwira Tinggi TNI AU Minta Uang Dikembalikan
“Saya mendapat informasi, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah telah melaksanakan uji coba PTM di sekolah beberapa kali tahapan. Saya kira ini cukup sukses dan bisa dilanjutkan. Tetapi itu tadi, Bupati juga harus membantu Pemprov untuk memfasilitasi Rapid bagi siswa yang akan ke sekolah,” ujar dia.
Hal yang sama juga bisa diterapkan jika Perguruan Tinggi akan memulai kuliah tatap muka. Mahasiswa yang berasal dari berbagai provinsi harus terjamin tidak terpapar COVID-19. “Di sinilah pemerintah daerah harus memperhatikan dan memfasilitasi rapid test antigen,” tandasnya.