Dengan ketegangan yang masih membara menyusul penumpukan pasukan Rusia di perbatasannya dengan Ukraina, Kementerian Pertahanan Rusia men-tweet-kan cuplikan video yang menggambarkan kapal penjelajah Moskva dari Armada Laut Hitam meluncurkan rudal anti-kapal supersonik Vulkan.
Baca juga: Pertama Kali, Rusia Uji Tembak Rudal Supersonik Pembunuh Kapal Induk
Kementerian itu mengatakan rudal P-1000 Vulkan, versi perbaikan dari rudal P-500 Bazalt era Soviet dengan jangkauan yang lebih jauh, ditembakkan melalui sistem rudal utama Bazalt kapal perang Moskva.
Misil anti-kapal itu mendarat sekitar 19 mil jauhnya.
Rekaman video yang di-tweet-kanKementerian Pertahanan juga menunjukkan tembakan rudal berbahaya tersebut dari sejumlah sudut.
Media militer Rusia, Zvezda, memperlihatkan reruntuhan "kapal musuh" yang jadi target simulasi serangan. "Rudal ini adalah alasan mengapa [rudal] kapal penjelajah kami disebut 'pembunuh kapal induk'," bunyi laporan media tersebut yang dilansir The Moscow Times, Sabtu (1/5/2021).
Minggu ini, Moskva, kapal perang lain, dan helikopter militer terlibat dalam latihan pertempuran laut. Itu terjadi ketika kapal Coast Guard AS; Hamilton, sebuah cutter, bergerak ke Laut Hitam untuk bekerja dengan sekutu NATO di wilayah tersebut. Kapal itu dilacak oleh armada Rusia.
Mathieu Boulegue, pakar militer di lembaga think tank Chatham House London, mengatakan peluncuran rudal dari Moskva adalah niat Rusia untuk menunjukkan peningkatan kehadiran Angkatan Laut-nya di wilayah tersebut, yang mengikuti unjuk kekuatan baru-baru ini di Crimea.
"Di luar kemampuan pensinyalan, Rusia menunjukkan niat untuk mempertahankan dan melindungi asetnya di Laut Hitam," katanya kepada Newsweek.
"Ini tidak hanya mencakup Crimea tetapi juga Laut Azov, di mana Selat Kerch telah ditutup untuk kapal non-Rusia hingga akhir Oktober."
"Alasan yang lebih taktis adalah untuk memberi isyarat kepada NATO bahwa Rusia mengawasi dengan cermat latihan DEFENDER Eropa 2021 yang akan berlangsung di kawasan itu segera," paparnya, merujuk pada latihan militer NATO pimpinan Angkatan Darat AS yang melibatkan pasukan 27 negara dan puluhan ribu tentara.
Baca juga: Benny Wenda Minta Bantuan Partai Komunis China Ikut Campur Papua Barat
Rusia mengumumkan penutupan Selat Kerch untuk kapal non-Rusia hingga 31 Oktober. Moskow mengatakan langkah itu untuk menghindari bentrokan dari latihan Angkatan Laut yang akan datang, tetapi banyak yang melihatnya sebagai langkah untuk menegaskan kehadirannya di Laut Azov.
Pekan lalu, Rusia mengumumkan penarikan pasukan di perbatasannya dengan Ukraina menyusul penempatan yang dikatakannya sebagai tanggapan atas manuver NATO di dekat perbatasan Rusia.
"Seluruh wilayah menjadi sarang ketegangan yang meningkat, dan kesalahan perhitungan, yang akan membutuhkan beberapa manajemen yang cermat," imbuh Boulegue.