"Amerika Serikat belum dapat secara independen memverifikasi laporan-laporan ini dan terus memantau situasinya," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih ketika ditanya tentang nasib pemimpin Boko Haram Abubakar Shekau seperti dikutip dari VOA, Minggu (23/5/2021).
Secara terpisah seorang juru bicara Departemen Luar Negeri AS mengatakan pihaknya juga sedang bekerja untuk mengkonfirmasi laporan tersebut, mencatat bahwa jika benar, kematian salah satu teroris paling kejam dalam sejarah Afrika akan menjadi perkembangan positif.
Tetapi pejabat itu memperingatkan bahwa kematian Shekau saja tidak akan menjadi alasan untuk bersukacita.
Baca juga: Pemimpin Boko Haram Dilaporkan Tewas Meledakkan Diri
"Bahkan jika Shekau telah terbunuh, terorisme tetap menjadi ancaman bagi perdamaian dan stabilitas di kawasan itu," kata juru bicara itu kepada VOA.
"Boko Haram bukan satu-satunya kelompok teroris yang beroperasi di daerah itu," imbuhnya.
Laporan bahwa Shekau tewas pertama kali muncul di media sosial awal pekan ini. Laporan itu mengatakan bahwa dia tewas selama konfrontasi dengan pejuang dari kelompok teror Negara Islam-Afrika Barat yang bersaing di Hutan Sambisa di timur laut Nigeria, yang dikenal sebagai basis operasi Shekau.
Beberapa akun mengatakan Shekau bunuh diri, baik dengan menembak dirinya sendiri atau dengan meledakkan rompi bunuh diri setelah dia ditangkap dan disuruh berjanji setia kepada kelompok teror ISIS.
Baca juga: Boko Haram Klaim Tembak Jatuh Jet Tempur Angkatan Udara Nigeria
Seorang juru bicara militer Nigeria mengatakan kepada media hari Jumat bahwa militer sedang menyelidiki laporan tersebut, tetapi banyak pejabat dan analis telah waspada, mengutip berapa kali Shekau dilaporkan terbunuh, hanya untuk hidup beberapa hari kemudian.
Shekau telah memimpin Boko Haram sejak 2009 dan disalahkan karena mengatur kampanye teror yang telah menewaskan lebih dari 30.000 orang dan memaksa jutaan lainnya meninggalkan rumah mereka. Di bawah kepemimpinan Shekau, kelompok tersebut mendapatkan ketenaran tambahan atas penculikan sekitar 300 siswi tahun 2014 dari Chibok, Nigeria.
AS menyebut Shekau sebagai Teroris Global yang Ditunjuk Khusus pada tahun 2012 dan telah menawarkan hadiah hingga USD7 juta untuk informasi yang mengarah pada penangkapannya.