Tuesday, April 20, 2021

KH Hasyim Asy'ari Hilang di Draf Kamus Sejarah Indonesia, PKS: Ini Keteledoran

0 comments
JAKARTA - Ketua Fraksi PKS DPR Jazuli Juwaini menyoroti beredarnya draf naskah Kamus Sejarah Indonesia yang tidak mencantumkan KH Hasyim Asy'ari , Pendiri Nahdatul Ulama (NU), sebagai tokoh yang berperan besar dalam sejarah perjuangan dan kemerdekaan Indonesia. Anehnya sejumlah nama asing justru muncul.

Menurut beberapa sumber, draf buku itu yang dipersiapkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Namun, Kemendikbud telah membantah bahwa draf yang beredar berupa salinan softcopy tidak resmi dan bukan dari Kemendikbud. Saat ini Kemendikbud sedang menyempurnakan buku Kamus Sejarah Indonesia.

Menurut Jazuli, hal ini merupakan keteledoran dan menunjukkan ketidakpahaman tim penyusun tentang sejarah bangsa. Siapa pun yang menyusun dan menyebarkan jika ada unsur kesengajaan, ini bentuk pengkhianatan terhadap sejarah bangsa. Maka buku tersebut atau kalau masih draf buku sekali pun harus segera ditarik dari peredaran karena bisa menyesatkan anak bangsa.

Baca juga: Hari Santri Nasional, Jokowi Singgung Perjuangan Kiai Hasyim Asyari

"Seluruh anak bangsa harus paham secara utuh sejarah bangsa Indonesia dan tidak boleh ada yang memutus mata rantai sejarah perjalanan bangsa. Karena itu kalau hal ini disengaja merupakan pengkhianatan terhadap sejarah," kata Jazuli dalam keterangannya, Selasa (20/4/2021).

Anggota Komisi I DPR ini menegaskan, Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari sebagai pendiri NU mutlak masuk dalam dokumen sejarah manapun, karena peran dan kiprahnya yang luar biasa baik pada masa penjajahan maupun kemerdekaan, baik sebagai tokoh bangsa maupun pahlawan nasional.

Baca Juga:

"Hadratus Syekh Hasyim sebagai pendiri NU dengan Resolusi Jihad-nya yang terkenal mampu membangkitkan semangat juang rakyat Indonesia. Juga perannya sebagai rujukan ketika bangsa ini membentuk dasar negara dan konstitusi bernegara. Jangan putus mata rantai sejarah tersebut. Jangan lupakan jasa ulama besar bangsa ini," katanya.

Baca juga: Kisah Masjid Selawe dan Silsilah Lahirnya Pendiri NU KH Hasyim Asyari

Menurut Jazuli, semua anak bangsa harus memahami ideologi negara dan sejarahnya. Ini menjadi tugas Kemendikbud untuk menyusun kurikulum dan materi-materi kebangsaan yang valid dan tidak ada penyimpangan serta diwajibkan untuk diajarkan di sekolah-sekolah dari tingkat dasar hingga SMA.

"Pemerintah harus segera klarifikasi dan tarik draf naskah yang beredar tersebut, serta mengusut motif tidak dicantumkannya Hadratus Syekh Hasyim Asy'ari," kata Jazuli.

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment