Thursday, April 15, 2021

Apa Itu Siklon Tropis Surigae? Ini Penjelasan dan Dampaknya di Sejumlah Wilayah

0 comments

TRIBUNNEWS.COM - Berikut adalah penjelasan serta dampak dari Siklon Tropis Surigae.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG memberikan peringatan dini cuaca terkait siklon 94W yang kini telah berkembang menjadi Siklon Tropis Surigae.

Siklon Tropis "SURIGAE" tersebut bergerak ke arah barat laut mendekati wilayah Filipina.

Baca juga: Info Cuaca BMKG Hari Ini Kamis 15 April 2021: Waspada Siklon Tropis Surigae

Baca juga: Info BMKG Kamis, 15 April 2021: Gelombang Tinggi di Samudra Pasifik Utara Papua Barat Capai 6 Meter

"Siklon Tropis SURIGAE saat ini terpantau berada di Samudra Pasifik utara Papua, bergerak ke arah utara barat laut menjauhi wilayah Indonesia." tulis postingan BMKG pada Rabu (14/4/2021).
Dikutip dari laman BMKG, penamaan siklon atau badai tropis Surigae ini dilakukan oleh Japan Meteorogical Agency (JMA), termasuk analisis dan pergerakannya.

Siklon Tropis Surigae ini berakibat di kecepatan angin di sejumlah wilayah.

"Akibatnya, saat ini terjadi peningkatan kecepatan angin rata-rata di wilayah Utara Sulawesi dan Sekitarnya berkisar 8 - 20 knot," ungkap Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati di Kabupaten Malang, Jawa Timur, Rabu (14/4).

Dwikorita menerangkan, siklon atau Badai Tropis ini diprakirakan akan berkembang menjadi Badai Tropis Kuat (STS) dan bahkan Typhoon (TY) pada tanggal 16 April 2021.

Guswanto, Deputi Meteorologi menjelaskan, Siklon Tropis Surigae ini juga mempunyai dampak secara tidak langsung.

Dampak tersebut mengakibatkan kecepatan angin di utara Sulawesi dan sekitarnya diprakirakan akan terus meningkat secara bertahap hingga puncaknya pada 18 April 2021.

Begitu juga dengan hujan yang akan mengguyur dengan intensitas ringan hingga sedang dan berpotensi hujan lebat untuk sepekan ke depan sebagai akibat dampak tidak langsung wilayah yg berdekatan dengan posisi siklon tropis.

"Sedangkan tinggi gelombang laut akan mengalami peningkatan hingga puncaknya pada 18 April 2021. Gelombang ini bahkan dapat mencapai kategori sangat tinggi (4,0 - 6,0 m) di wilayah Perairan Kepulauan Sitaro, Sangihe, dan Talaud, serta Laut Maluku bagian utara," paparnya.

Guswanto menuturkan pula, saat ini BMKG (TCWC Jakarta) terus memantau perkembangan Siklon Tropis Surigae tersebut.

Kepada masyarakat, BMKG mengimbau untuk waspada dan tetap berhati-hati dengan potensi angin kencang, hujan lebat, dan dampak lanjutannya seperti banjir, banjir bandang, dan tanah longsor.

Berita Terkait Cuaca

(Tribunnews.com/Widya)

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment