"Yield yang meninggi ini memicu penguatan dollar AS," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures, Ariston Tjendra di Jakarta, Rabu (17/2/2021).
Baca Juga: Neraca Dagang Januari Ternyata Tak Berdampak pada Rupiah
Kenaikan yield tersebut kemungkinan karena optimisme pasar terhadap prospek pemulihan ekonomi AS dengan dukungan program stimulus fiskal besar pemerintah. Selain itu, revisi penurunan target pertumbuhan PDB Indonesia 2021 mungkin sedikit membantu pelemahan nilai tukar rupiah.
Baca Juga: IHSG Pagi Ini Dibuka Cuma Naik Tipis, 201 Saham Stagnan
Tapi di sisi lain, optimisme pemulihan ekonomi global belakangan ini mungkin bisa menjaga rupiah tidak terlalu melemah terhadap dollar AS hari ini. "Potensi kisaran USDIDR hari ini di Rp13.900 hingga Rp14.000," tandasnya.
Di sisi lain Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) berada di zona hijau pada pembukaan perdagangan pagi ini. Tercatat, IHSG naik 0,50 poin atau 0,01% ke posisi 6.292.