“Selain 1.927 orang yang meninggalkan daerah Gaza, 828 orang kembali memasuki Jalur Gaza, sementara 79 orang tidak diizinkan melakukan perjalanan oleh otoritas Mesir,” ungkap Kementerian Dalam Negeri Palestina, dilansir Anadolu.
Kementerian itu mengatakan sekitar 7.000 orang perlu melakukan perjalanan dari Gaza dengan segera baik untuk perawatan medis, studi atau kembali bekerja.
Baca juga: Biden Terpukul oleh Kudeta Militer, AS Tinjau Bantuan untuk Myanmar
Rafah Crossing ditutup pada 2007, ketika Hamas memenangkan pemilu Palestina dan menguasai Gaza.
Baca juga: Protes Kudeta, Para Dokter di 70 Rumah Sakit Myanmar Mogok Kerja
Israel dan Mesir memberlakukan blokade penuh dan ketat di Jalur Gaza.
Baca juga: Sudah Terlanjur, IMF Kirim Uang Rp4,9 Triliun ke Myanmar Sebelum Kudeta