Wolf mengatakan keputusannya mengundurkan diri karena putusan pengadilan yang merugikannya. (Baca: Anggap Pengkhianat, Massa Pro-Trump Hendak Gantung Wapres Pence di Capitol )
Wolf mengatakan dia sedih untuk mengundurkan diri, karena berencana untuk menjabat sampai pemerintahan Presiden Donald Trump berakhir."Tapi, langkah ini lantaran kejadian baru-baru ini, termasuk keputusan pengadilan yang sedang berlangsung dan tidak bermanfaat mengenai validitas otoritas saya sebagai Pelaksana Tugas Menteri," katanya.
Dalam pesan Twitter pada Senin (11/1/2021) oleh akun resminya, @DHS_Wolf, dia menulis; "Berlaku mulai pukul 23.59 hari ini, saya mengundurkan diri sebagai Pelaksana Tugas Menteri Anda."
Wolf tidak menyebutkan secara spesifik tentang penyerbun Gedung Capitol AS pada 6 Januari oleh massa pro-Trump, yang mendorong rekannya; Menteri Pendidikan Betsy DeVos dan Menteri Transportasi Elaine Chao mengundurkan diri.
Namun dia mengkritik respons Trump atas amuk massa tersebut. "Tindakan kekerasan ini tidak masuk akal, dan saya memohon kepada presiden dan semua pejabat terpilih untuk mengutuk keras kekerasan yang terjadi kemarin," kata Wolf pada Kamis atau sehari setelah kerusuhan. (Baca juga: Massa Pro-Trump Siapkan Pemberontakan Besar-besaran Jelang Pelantikan Biden )
"Setiap penampilan yang menghasut kekerasan oleh pejabat terpilih bertentangan dengan siapa kami sebagai orang Amerika," ujarnya.
Pada hari yang sama Wolf mengeluarkan pernyataan itu, pemerintahan Trump mengumumkan bahwa mereka telah menarik pencalonannya untuk menjadi Menteri Keamanan Dalam Negeri permanen. Seorang juru bicara Gedung Putih mengatakan pencalonan itu ditarik pada hari Rabu, dan langkah itu tidak terkait dengan kerusuhan atau pernyataan Wolf.