"Masih ada waktu untuk mengirimkan surat dan fit and proper test di DPR, jadi tidak masalah jika saat ini presiden belum bersurat ke DPR," kata pengamat intelijen dan keamanan, Stanislaus Riyanta saat dimintai komentar SINDOnews, Senin (11/1/2021).
Menurut Stanislaus, dengan kondisi saat ini, justru banyak pilihan bagi Presiden untuk mencari calon Kapolri yang tepat. Sehingga perlu waktu bagi Presiden untuk memilih yang paling baik dan paling sesuai dengan tantangan keamanan yang sekarang sedang dihadapi negara. Atau, dia menduga jangan-jangan Presiden sudah menyetorkan satu atau dua nama kepada DPR secara diam-diam. (Baca juga: Dua Nama Calon Kapolri Beredar Kencang di DPR, Surat Pencalonan Dibacakan Hari Ini di Paripurna? )
Stanislaus menganggap, semua perwira bintang tiga di Polri adalah kandidat Kapolri. Tapi, jika dilihat dari berbagai faktor seperti sisa masa kerja, kapabilitas dan rekam jejak, serta penerimaan di masyarakat dan internal Polri kemungkinan ada tiga calon terkuat.
Dia menyebutkan, tiga jenderal bintang tiga itu antara lain, Komjen Gatot Eddy Pramono, yang menjabat sebagai Wakapolri, alumni Akpol 1988, dengan masa dinas aktif hingga 2023. Kemudian, Komjen Agus Andrianto, saat ini menjabat sebagai Kabaharkam, alumni Akpol 1989, dengan masa dinas hingga 2025; dan Komjen Boy Rafli Amar, yang sekarang menjabat sebagai Kepala BNPT, alumni Akpol 1988 ini masa dinas aktif hingga 2023.
"Ketiga perwira tinggi Polri tersebut relatif mempunyai sisa masa kerja ideal 3-4 tahun, relatif diterima oleh masyarakat dan internal polri, dan mempunyai pengalaman yang cukup untuk modal menjadi Kapolri," kata Stanislaus. (Baca juga: Presiden Disebut-sebut Sudah Kantongi Satu Nama Calon Kapolri )