Laporan Koresponden Tribunnews.com, Richard Susilo dari Jepang
TRIBUNNEWS.COM, TOKYO - Anggaran umum pemerintah Jepang termasuk tindakan melawan virus corona menjadi 106 triliun 609,7 miliar yen, yang merupakan anggaran terbesar yang pernah ada.
"Hari ini kita minta pengesahan lebih dari 19 triliun yen anggaran tambahan ketiga untuk antisipasi Corona," papar sumber Tribunnews.com, Senin (18/1/2021).
Pemerintah secara resmi menyetujui anggaran untuk tahun fiskal baru dan menyerahkannya ke sidang parlemen biasa ke-204 hari ini.
Jumlah total akun umum adalah 106 triliun 609,7 miliar yen, lebih tinggi 3.951,7 miliar yen dari anggaran awal tahun 2021 yang berarti terbesar dalam sejarah Jepang.
Pengeluaran meningkat secara signifikan karena fakta bahwa "biaya jaminan sosial" meningkat sebesar 150,7 miliar yen dari tahun ini menjadi 35 triliun 842,1 miliar yen.
Baca juga: Gubernur Tokyo Jepang Beri Sanksi Denda Hingga Penjara Bagi Pelanggar UU Khusus Penyakit Menular
Dan biaya pertahanan meningkat tahun ini, peningkatan 61 miliar yen menjadi 5 triliun 323,5 miliar yen, terbesar yang pernah ada.
Kemudian ada pula 5 triliun yen sebagai "dana cadangan" yang dapat digunakan secara fleksibel tanpa persetujuan Diet sebagai tindakan balasan terhadap virus corona.
Melihat dari penerimaan pajak adalah 57 triliun 448 miliar yen, yaitu 6,6 triliun yen lebih kecil dari anggaran awal tahun fiskal ini, dampak dari mengantisipasi penurunan kinerja perusahaan akibat dampak baru Corona.
Selain itu, jumlah penerbitan obligasi pemerintah baru mencapai 43 triliun 597 miliar yen, meningkat 11 triliun 40,8 miliar yen dari anggaran awal tahun ini.