Wednesday, December 30, 2020

Sehari di Pulau Terpencil, Rohingya: Semoga Banjir Tak Membunuh Kita

0 comments
DHAKA - Saat satu kapal angkatan laut Bangladesh berlabuh di pulau terpencil di Teluk Bengal, beberapa pengungsi Muslim Rohingya di atas kapal bertepuk tangan.

Para Rohingya itu tampak berharap memulai kehidupan baru di sebidang tanah yang bahkan belum ada dua dekade lalu.

Sambil membawa ayam dan karung barang miliknya, mereka bagian dari kelompok kedua yang terdiri atas sekitar 1.800 Rohingya yang dipindahkan Bangladesh pada Selasa (29/12) dari kamp-kamp pengungsi sempit di daratan, ke pulau dataran rendah.

“Selamat datang di Bhasan Char,” tulis spanduk saat para pengungsi berjalan dari dermaga di pulau yang hampir sebesar Manhattan. (Baca Juga: Gempa Guncang Kroasia, Slovenia Setop Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir)

Baca Juga:

Truk angkatan laut dan trailer traktor membawa mereka ke beberapa baris rumah beton dengan atap seng bercat merah muda. (Lihat Infografis: Dai kondang Abdullah Gymnastiar alias Aa Gym positif Covid-19)

Seorang fotografer Reuters termasuk di antara tim jurnalis yang diberi akses langka ke pulau yang berjarak sekitar tiga jam dari pelabuhan terdekat di Chittagong. (Lihat Video: Terpapar Positif Covid19, KH Abdullah Gymnastiar Mohon Jamaah Mendoakannya)

Bangladesh mengaku telah menghabiskan lebih USD350 juta dari uangnya sendiri untuk menyiapkan perumahan dan infrastruktur lainnya untuk secara sukarela memindahkan sekitar 100.000 Rohingya ke pulau itu.

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment