Anwar telah bertemu Raja Malaysia Sultan Abdullah pada Selasa (13/10) untuk membuktikan bahwa dia memiliki dukungan mayoritas parlemen untuk membentuk pemerintahan baru. Langkah Anwar ini memicu pertikaian politik baru hanya beberapa bulan setelah Perdana Menteri (PM) Muhyiddin Yassin menduduki posisinya.
Dalam pernyataannya, para pemimpin oposisi Partai Aksi Demokratik (DAP) dan Partai Amanah menyatakan mereka awalnya telah dipanggil untuk pertemuan terpisah dengan raja.
“Meski demikian, tadi malam sekretaris pribadi Yang Mulia menginformasikan pada kami bahwa kedua pertemuan dengan Yang Mulia telah ditunda,” papar pernyataan yang dirilis Sekretaris Jenderal DAP Lim Guan Eng dan Presiden Amanah Mohamad Sabu.
Mereka tidak menjelaskan tanggal baru yang ditetapkan untuk pertemuan tersebut. (Baca Juga: Kisruh Politik di Malaysia, Gebrakan Anwar Ibrahim Terganjal)
Saat konferensi pers pada Senin, Anwar menyatakan dia telah memberikan dokumen pada raja untuk membuktikan bahwa dia memiliki dukungan lebih dari 120 anggota parlemen di lembaga berisi 222 kursi tersebut. (Baca Infografis: Di Indonesia Harga Vaksin Covid-19 Sekitar Rp200 Ribu)
Namun pihak istana kemudian menyatakan bahwa Anwar telah mengajukan jumlah anggota parlemen yang menurut dia mendukungnya, tapi tidak menyebut identitas para pendukungnya. (Lihat Video: 50 Juta Vaksin Asal Inggris Dipesan Pemerintah Indonesia)
Raja lebih banyak memiliki peran seremonial tapi dapat menunjuk perdana menteri yang dia anggap memiliki dukungan mayoritas anggota parlemen. Pemerintahan baru biasanya dipilih di Malaysia tapi raja memainkan peran dalam kondisi tertentu.
Ayo bergabung di IONQQ dan nikmati deposit/withdraw yang cepat tanpa harus menunggu lama
ReplyDeleteIONQQ menyedikaan bonus rollingan 0.3% dan referral 20%
Ayo segera bergabung bersma kami
WA : +855 1537 3217