Liputan6.com, Jakarta- Pelari Lalu Mohammad Zohri baru saja mendapat penghargaan TMP Award 2020 kategori olahraga dari Taruna Merah Putih. Zohri sangat bersyukur kepada Tuhan dan berterima kasih kepada Taruna Merah Putih (TMP) yang telah memberikan penghargaan dan menganugerahi TMP Award 2020.
"Semoga dengan penghargaan ini membuat saya tetap semangat dan terus berprestasi untuk Indonesia," kata pria kelahiran 1 Juli 2020 itu saat menerima anugerah TMP Award 2020, Selasa malam (18/8/2020).
Zohri dipilih oleh dua juri yaitu Grand master catur internasional Utut Adianto dan peraih medali emas SEA Games Richard Sambera. Richard menjelaskan bahwa untuk kategori ini ada beberapa nominator baik di bidang olahraga sepakbola, panjat tebing atau angkat besil. Namun akhirnya juri memutuskan untuk memilih Zohri.
"Lalu Muhammad Zohri paling pas dengan tema kita dan paling tepat dengan organisasi kita," kata Richard.
Richard pun mengatakan bahwa Indonesia harus terus memelihara tardisi kemenangan dalam cabang olahraga di Olimpiade sambil terus mengembangkan cabang-cabang lain yang selama ini belum meraih kemenangan. Termasuk adalah mengembangkan olahraga yang sekarang digandrungi para milneial, seperti surfing.
"Memang resources kita terbatas namun itu bukan alasan dalam membangun olahraga kita secara umum," ungkap Richard.
Pada ajang Kejuaraan Asia Atletik Junior 2018 di Jepang, Lalu Muhammad Zohri juga berhasil meraih medali emas untuk lari 100 meter dengan catatan waktu 10,27 detik. Pada Pesta Olahraga Asia 2018, Zohri mencapai final namun finis di urutan ke-7 dengan catatan waktu 10,20 detik dalam nomor lari 100 m.
Cita-cita
Dalam dialog interaktif, Ketua Umum TMP Maruarar Sirait sempat bertanya tentang cita-cita Zohri ke depan. Zohri pun mengatakan bahwa ia bercita-cita menang dalam Olimpiade mendatang. Saat ditanya Maruarar terkait dengan hal apa yang dibutuhkan untuk mencapai cita-cita itu, Zohri menjawab dengan displin, mejaga istirahat dan makan, serta terus latihan.
Maruarar pun bangga sebab ternyata Zohri tak minta fasilitas. Maruarar juga mendoakan Zuhri tetap semangat.
"Kita sangat mengharapkan Zohri menjadi orang Indonesia pertama yang lari di bawah 10 detik dalam olimpiade nanti," kata Richard mendoakan.
Diketahui, Zohri adalah pelari muda 100 meter Indonesia yang berhasil meraih medali emas dan menjadi juara dunia pada Kejuaraan Dunia Atletik Junior 2018 yang berlangsung di Tampere, Finlandia. Dengan catatan waktu 10,18 detik, Zohri mengalahkan dua pelari Amerika Serikat, Anthony Schwartz dan Eric Harrison.
Pencapaian Zohri merupakan sejarah baru dalam cabang olahraga atletik Indonesia. Sebelumnya, prestasi terbaik atlet Indonesia di Kejuaraan Dunia Atletik Junior nomor lari 100 meter adalah finis kedelapan di babak penyisihan tahun 1986.
Uang Pembinaan
Pada Kejuaraan Atletik Asia 2019, Zohri berhasil meraih medali perak dengan catatan waktu 10,13 detik yang dicapainya pada babak final. Catatan waktu tersebut juga memecahkan rekor nasional lari 100 meter yang sebelumnya dipegang oleh Suryo Agung Wibowo dengan catatan waktu 10,17 detik. Dia juga berhasil menjadi atlet atletik pertama yang mengamankan tiket lolos ke Olimpiade Tokyo 2020.
Selain Zohri, empat penerima award lainnya adalah Bayu Setyo Nugroho
Untuk kateori pegiat desa; Swietenia Puspa Lestari untuk kategori lingkungan hidup; almarhum Didi Kempot untuk kategori seni dan budaya; serta Muhammad Alfatih Timur untuk kategori kreatif socialpreneur. Para penerima ini selain mendapat plakat juga mendapat uang pembinaan masing-masing sebesar Rp 25 juta.
Dengan tema "Satu untuk Semua, Semua untuk Satu," acara yang dikemas dengan sangat santai ini menghadirkan juga Sekjen DPP PDI Perjuangan dan Direktur The Wahid Institute sebagai pemberi pengantar dan keynote speaker. Acara pun semakin meriah dengan dipandu MC papan atas yang juga anggota DPR Nico Siahaan serta nyanyian dari artis ibukota Edo Kondologit.