Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di Asia menguat pada perdagangan Senin pagi karena investor mengabaikan kekhawatiran tentang meningkatnya jumlah kasus virus corona di Amerika Serikat.
Dikutip dari CNBC, Senin (13/7/2020), Nikkei 225 di Jepang naik 1,34 persen pada awal perdagangan karena saham konglomerat Softbank Group dan pembuat robot Fanuc masing-masing melonjak lebih dari 2 persen.
Indeks Topix juga naik 1,44 persen. Sedangkan Kospi Korea Selatan naik 0,6 persen.
Sementara itu, S&P/ASX 200 Australia naik 1,44 persen karena saham bank-bank besar seperti Commonwealth Bank of Australia dan Westpac masing-masing naik lebih dari 2 persen.
Secara keseluruhan, indeks MSCI Asia ex-Jepang diperdagangkan menguat 0,24 persen.
Pada Minggu kemarin, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan kenaikan harian dalam kasus virus corona global, menurut Reuters.
Negara bagian Florida pada Minggu melaporkan lebih dari 15 ribu infeksi virus corona. Hal tersebut menjadikan total harian tertinggi hingga saat ini untuk negara bagian AS sejak pandemi dimulai di negara tersebut.
Namun demikian, berita soal lonjakan kasus corona di AS tersebut diabaikan oleh para investor. Hal ini mampu mendorong saham di Asia Pasifik bergerak menguat.
"Berita infeksi Covid-19 AS yang meningkat terus diabaikan," tulis Ray Attrill, Kepala Strategi Valuta Asing di National Australia Bank, dalam sebuah catatan.
Harga Minyak
Harga minyak turun di pagi hari jam perdagangan Asia, dengan patokan minyak mentah berjangka internasional Brent turun 1,06 persen menjadi USD 42,78 per barel.
Sedangkan harga minyak mentah berjangka AS juga turun 1,16 persen menjadi USD 40,08 per barel.