loading...
(Baca juga: Bocah 9 Tahun Jadi Korban Pemerkosaan Oknum Polisi Sorong)
Baca Juga:
Meski berada di karantina, para prajurit yang tergabung dalam Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Indonesia-Papua Nugini tersebut, tetap menggelar latihan strategi tempur di Rindam XVII/Cendrawasih.
Setelah masa karantina usai, mereka akan menjalankan tugas menjaga kedaulatan wilayah Indonesia, di wilayah perbatasan, untuk menggantikan Satgas Pamtas Indonesia-Papua Nugini, yang sudah bertugas sebelumnya, yakni dari Yonif 713/Satyatama Gorontalo.
(Baca juga: Wabup OKU Selatan Positif COVID-19, Ini Kata Gubernur Sumsel)
Satuan yang diorientasikan di dua kabupaten dan 17 pos titik kuat sektor utara Papua ini, sebelumnya juga telah melaksanakan rapid test dengan hasil sejumlah 450 prajurit dinyatakan non reaktif. Namun mereka tetap menjalani masa karantina, sebelum menuju ke medan tugas.
"Walaupun dalam kondisi karantina, selain kondisi fisik yang harus tetap terjaga. Kemampuan tempur prajurit juga harus tetap terpelihara, sehingga mereka tetap dapat berlatih dan kembali mengingat taktik yang diajarkan sesuai dengan spesifikasi kemampuan masing-masing," tandas Komandan Satgas Pamtas Indonesia-Papua Nugini Yonif Mekanis Raider 413 Divif 2 Kostrad, Mayor Inf. Anggun Wuryanto.
(Baca juga: Hidup Sebatang Kara, Kakek di Sorong Tewas Tertimbun Longsor)
"Jadi jangan karena judulnya karantina kita di sini tidak berbuat apa-apa, justru waktu yang ada ini kita manfaatkan sebaik mungkin sebelum prajurit sebelum menuju posnya. Selagi masih bisa bertukar pikiran, kita curahkan segala kemampuan yang kita miliki di tempat ini," tegasnya.
(eyt)