Friday, June 26, 2020

Putra Pemimpin Soviet Meninggal di AS dengan Luka Tembak di Kepala

0 comments

loading...

CRANSTON - Sergey Khrushchev, 84, putra mantan pemimpin Uni Soviet Nikita Khrushchev telah meninggal di rumahnya di Rhode Island, Amerika Serikat (AS). Polisi setempat mengatakan penyebab kematiannya adalah luka tembak di kepala.

Korban meninggal dunia di rumahnya pada pekan lalu. "Tidak ada tanda-tanda langsung pelanggaran di luar," kata Mayor Todd Patalano, pejabat dari Departemen Kepolisian Cranston, Rhode Island.

Dia tidak merinci apakah kematian itu diperlakukan sebagai kecelakaan atau bunuh diri, dan hanya menyatakan bahwa penyelidikan ditutup.

Baca Juga:

Mengutip laporan AP, Jumat (26/6/2020), luka tembak di kepala korban diungkapkan Joseph Wendelken, seorang juru bicara kantor pemeriksa medis Rhode Island. (Baca: Bantai 16 Orang, Pelaku Penembakan Massal Kanada Juga Tewas)

Namun, janda Sergey Khrushchev; Valentina Golenko, yang menemukan korban pertama kali dan memanggil polisi pada Kamis pekan lalu, telah membantah bahwa luka tembak sebagai penyebab kematian suaminya.

"Jangan ulangi gosip ini pada saya," katanya kepada RIA-Novosti. “Dia meninggal karena usia tua, seperti yang dikatakan dalam laporan autopsi. Dia sakit selama dua tahun terakhir.

Sergey Khrushchev adalah salah satu dari lima anak Nikita Khrushchev, pemimpin Uni Soviet periode 1953-1964. Nikita memimpin negara itu melewati Krisis Karibia, yang membawa Uni Soviet dan Amerika Serikat ke ambang perang nuklir.

Sergey Khrushchev dulunya adalah ilmuwan roket di Uni Soviet dan pindah ke Amerika Serikat pada tahun 1991 untuk memberi kuliah di Brown University di Rhode Island. Dia dan istrinya diberikan kewarganegaraan AS delapan tahun kemudian. (Baca juga: AS Pertimbangkan Ledakkan Bom Nuklir, Begini Reaksi China)

Abu jenazah korban akan dimakamkan di Moskow pada bulan Oktober di samping makam ayahnya, yang meninggal pada tahun 1971.

(min)

Let's block ads! (Why?)



No comments:

Post a Comment