Liputan6.com, Jakarta - PD Pasar Jaya terus melakukan swab dan rapid test bagi pedagang pasar tradisional di Jakarta. Dirut Pasar Jaya Arief Nasrudin menyatakan, tes itu dilakukan untuk menghindari pasar menjadi pusat penyebaran Covid-19.
"Kalau kita tidak lakukan tes justru salah, kita enggak mau pasar jadi pusat penyebaran makanya kita tes di pasar-pasar yang cukup padat," kata Arief pada Liputan6.com, Sabtu (13/6/2020).
Dia menyebutkan, terdapat 52 pedagang di pasar Jakarta yang positif Covid-19. Data itu juga yang diberikan pada Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI). Meski demikian, dengan adanya data itu bukan bertujuan mematikan pasar, justru ingin menyelamatkan pasar tradisional.
"Ini yang harus diluruskan, test itu justru harus dilakukan untuk menyelematkan pasar dan pedagang," katanya.
Arief juga membantah ada 1 pedagang pasar yang meninggal dunia karena Covid-19 di Jakarta.
"Enggak ada kabar satu meninggal, mudah-mudahan benar tidak ada. Data itu (IKAPPI) 52 pedagang itu dari kita," ucapnya.
Klarifikasi Data Klender
Selain itu, Arief memberi catatan bahwa di Pasar Klender terdapat klarifikasi data. Dari semula 20 pedagang ternyata 9 pedagang yang positif corona.
"Jadi data pekerja lain dimasukin data pedagang, ada pekerja tempat lain tapi ikut swab di pasar kita," jelasnya.
Hingga saat ini, PD Pasar Jaya melakukan swab dan rapid test di pasar-pasar DKI.
"Kita terus mengadakan rapid dan swab supaya pasar steril," tandasnya.