loading...
"Langkah pemerintah mengatasi ini semua, pemerintah menyiapkan dukungan fiskal Rp720 triliun untuk menstimulasi ekonomi. Jangan ada anggapan saya mengurusi semua, ini juga bidang saya. Saya bincang-bincang tadi malam dengan World Bank, mereka perlu tahu apa yang kita lakukan," ujarnya dalam diskusi online, Jakarta, Selasa (2/6/2020).
Dia melanjutkan, dana itu untuk dukungan kesehatan sekitar Rp78,5 triliun. Angka tersebut untuk penanganan Covid, insentif tenaga medis dan santunan kematian. (Baca : Update Corona 2 Juni 2020: 27.549 Orang Positif, 7.935 Sembuh, dan 1.663 Meninggal Dunia)
Baca Juga:
"Dan lebih penting lagi Presiden sudah memerintahkan kita supaya membuat industri farmasi yang selama ini 90% lebih kita impor. Sekarang kita sudah membuat 9 industri baru di UI, ITB, UGM dan di mana saja itu. Yang selama ini tidak pernah muncul, APD kita produksi dan masker kita produksi," jelasnya.
Lalu, sambung dia, dana itu untuk rumah tangga yaitu Rp232,3 triliun untuk bantuan sembako dan bantuan tunai, kartu pra kerja, subsidi listrik dan program perumahan.
Kemudian ketiga, dukungan untuk industri dan dunia usaha sekitar Rp410 triliun mulai dari insentif pajak, bantuan ke BUMN dan UMKM, koperasi non BUMN dan non UMKM, bantuan ke pemda dan stimulus ke pariwisata.
"Dengan Kementerian Keuangan, Bank Indonesia, Otoritas Jasa Keuangan dan LPS, kita lagi bicarakan bagaimana membantu usaha di swasta itu juga bisa mendapat bantuan. Karena mereka juga terdampak. Ini masih dibahas," tandasnya.
(ind)