Laporan Wartawan Tribunnews.com, Chaerul Umam
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Pemerintah menerapkan kenormalan baru atau new normal di tengah pandemi virus corona atau Covid-19.
Langkah itu mendapat sorotan dari sejumlah pihak lantaran kasus penyebaran Covid-19 masih cukup tinggi di Indonesia.
Baca: Pertambahan Kasus Corona Masih Tinggi, RS Khusus Covid-19 Perlu Ditambah
"Meski telah diterapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di sejumlah daerah kurang berhasil. Kasus Covid-19 masih cukup tinggi, masih fluktuatif," kata anggota Komisi I DPR RI Fraksi PDI Perjuangan TB Hasanuddin kepada wartawan, Senin (15/6/2020).
Data yang diperoleh dari Tim Tugas Percepatan Penanganan Covid-19, jumlah kasus positif di Indonesia hingga Minggu (13/6) mencapai 38.227 kasus.
Dari jumlah tersebut, pasien yang dinyatakan sembuh sebanyak 14.531 orang dan 2.134 orang lainnya meninggal dunia.
Sementara itu, jumlah pasien terkonfirmasi positif Civid-19 juga menembus rekor tertinggi dalam sehari yakni 1.241 pada Rabu (10/6/2020).
"Sudah tembus 4 digit. Menang atau kalahnya sebuah peperangan tergantung fokus dan waspadanya para prajurit. Mari konsisten disiplin, terapkan protokol kesehatan. Jangan sampai lalai," kata Hasanuddin.
Menurut Hasanuddin, satu di antara penyebab tidak berhasilnya PSBB adalah karena ketidakdisiplinan warga.
Saat ini, pemerintah mulai mengeluarkan aturan New Normal yang diikuti dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) tapi juga tak ditaati masyarakat.