Liputan6.com, Jakarta Harga emas dunia turun lebih dari 2 persen dipicu sentimen risiko membaik di tengah harapan pulihnya kemerosotan ekonomi yang disebabkan Virus Corona.
Investor sebagian besar juga terus mengamati kerusuhan sipil di Amerika Serikat dan gesekannya dengan China.
Melansir laman economictimes.indiatimes.com, Kamis (4/6/2020), harga emas di pasar spot turun 1,9 persen menjadi USD 1.693,83 per ounce, setelah sebelumnya mencapai level terendah satu bulan mendekati USD 1.688,89.
Adapun harga emas berjangka AS turun 2,2 persen menjadi USD 1.696,40. "Saat ini ada sentimen risk-on yang sangat kuat... pasar ekuitas AS pecah," kata Phil Streible, Kepala Strategi Pasar Blue Line Futures di Chicago.
Sentimen juga didukung data yang menunjukkan gaji swasta AS turun kurang dari yang diharapkan pada Mei.
Kondisi ini menunjukkan langkah PHK mereda ketika bisnis dibuka kembali, meskipun pemulihan ekonomi secara keseluruhan akan melambat.
"Umumnya pasar merasa nyaman dengan fakta bahwa meskipun data buruk, hal-hal cenderung meningkat," lanjut dia.
Harga Logam Lain
Data dari Institute for Supply Management menunjukkan aktivitas industri jasa AS mendorong level terendah 11 tahun pada Mei.
"Itu (data ekonomi terbaru) menunjukkan bahwa mungkin segalanya akan kembali lebih cepat dari yang diharapkan," kata Bob Haberkorn, Ahli Strategi Pasar Senior di RJO Futures.
Fundamental pendukung untuk emas seperti suku bunga yang lebih rendah dan program pelonggaran kuantitatif tidak berubah, Haberkorn, mengatakan, dalam jangka panjang emas harus naik lebih tinggi.
Sementara itu, harga paladium turun 0,3 persen menjadi USD 1.943,14 per ons. Sedangkan harga platinum turun 0,5 persen menjadi USD 834,78 per ons. Kemudian harga perak turun 2,3 persen menjadi USD 17,68 per ons.