TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Konsep dapur kolektif yang dikenal dengan nama Cloud Kitchen ternyata menawarkan manfaat yang sangat besar bagi UMKM.
Konsep Cloud Kitchen yang mulai dikembangkan oleh penyedia layanan delivery, seperti GoFood, GrabKitchen maupun Kulina itu bahkan tidak hanya menawarkan UMKM kesempatan memperluas pasar tapi juga memperoleh profit yang maksimal.
Analisa yang disampaikan Ekonom Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Bhima Yudhistira Adhinegara itu didasarkan pada pengamatannya selama masa pandemi Covid-19 ini.
Dia melihat prospek layanan pesan-antar (delivery) itu sangat cerah karena konsep work from home yang diterapkan pemerintah justru memicu permintaan terhadap layanan pesan-antar makanan.
“Ini sangat solutif buat UMKM yang ingin memulai bisnis kuliner. Inovasi Cloud Kitchen ini mirip factory sharing yang berlaku di industri. Jadi ini salah satu perwujudan sharing economy dan momentumnya sangat pas di era pandemi karena sekarang banyak yang bekerja dari rumah.
Prospek pesan-antar makanan sangat cerah,” ujar Bhima Yudhistira, baru-baru ini.
Baca: Samsung Rilis Galaxy S20+ BTS Edition, Berikut Spesifikasi dan Daftar Harga HP Samsung Juni 2020
Konsep cloud kitchen mirip dengan pujasera tapi bedanya hanya melayani pesan-antar makanan. Melalui cloud kitchen, UMKM tetap menjadi pemilik atas bisnis tersebut tetapi mendapatkan bantuan teknologi dan fasilitas dapur dari para penyedia layanan delivery.
Baca: Promo Terbaru dari Vivo, Smartphone Vivo Y50 Kini Dibanderol Rp 3,499 Juta dan Berlimpah Bonus
Bhima memperhitungkan bahwa dengan bergabung di konsep Cloud Kitchen, UMKM yang baru memulai bisnis dapat menghemat biaya operasional karena komponen biaya pembelian peralatan dan sewa tempat itu dapat mencapai 70-80 persen total biaya investasi mereka.
Baca: Kolaborasi dengan Disney, Oppo Luncurkan Enco W11 Disney and Pixar’s Toy Story Edition
Dengan bergabung di Cloud Kitchen, UMKM menjadi minim risiko, karena mereka terbebas dari beban bayar sewa atau renovasi bangunan, beban biaya penyediaan ruang makan bagi mereka yang ingin menyantap makanan di tempat, dapat melayani konsumen lebih cepat serta infrastruktur dapur yang sudah siap.
“Sebaiknya mereka bargabung dengan Cloud Kitchen ini karena keberadaan mereka itu tidak akan menggerus pasar [UMKM] itu sendiri melainkan bisa memunculkan wirausahawan kuliner. Pasar kita itu luas sekali, ada 260 juta penduduk, sementara rasio kewirausahaan baru 3,1%,” jelas Bhima.