Liputan6.com, New York - NBA 2019/2020 terancam ditunda setidaknya selama tiga bulan sebagai antisipasi pandemi virus Corona. Sedangkan untuk G-League, liga minor NBA, kemungkinan besar musimnya dihentikan sama sekali.
ESPN melaporkan, para pemilik tim NBA bersiap menghadapi kemungkinan kompetisi baru kembali bergulir pada pertengahan Juni mendatang. Padahal di periode itu biasanya juara NBA sudah diketahui.
NBA menyisakan sekitar satu bulan musim reguler ketika musim ditangguhkan, Rabu (11/3/2020), akibat Covid-19. Fase play-off hingga final biasanya berlangsung pertengahan April hingga Juni.
Pemilik semula NBA takut musim 2019/2020 tidak bakal dilanjutkan. Namun, Dewan NBA tetap mengupayakan beberapa opsi agar musim tetap rampung.
Saat ini NBA tengah meninjau ketersediaan arena hingga bulan Agustus untuk mempersiapkan play-off, disertai proyeksi laporan keuangan kepada para pemilik tim, meliputi perkiraan untung rugi finansial jika menempuh opsi musim dihentikan ataupun opsi bermain tanpa penonton.
Opsi Lain
Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Amerika Serikat mengeluarkan rekomendasi agar acara dengan kerumunan 50 orang atau lebih tidak dilakukan dalam delapan pekan ke depan, Minggu (15/3/2020).
Anjuran tersebut memunculkan opsi seperti laga digelar tanpa penonton atau dipindahkan ke fasilitas latihan tim. Di saat bersamaan, laga tetap disiarkan televisi.
Pertama Dihentikan
NBA jadi kompetisi olahraga bergengsi pertama yang ditangguhkan di Amerika Serikat. Keputusan diambil setelah center Utah Jazz Rudy Gobert positif tertular COVID-19.
Belakangan kompetisi olahraga lain di Negeri Paman Sam menempuh langkah serupa.