
loading...
Turunnya yield obligasi saat ini dikarenakan banyaknya likuiditas di pasar selama 3 bulan terakhir akibat jatuh tempo SUN dan SRBI yang besar. Foto/Dok
Direktur PT Insight Investments Management (IIM) , Camar Remoa menjelaskan, bahwa turunnya yield obligasi saat ini dikarenakan banyaknya likuiditas di pasar selama 3 bulan terakhir akibat jatuh tempo SUN dan SRBI yang besar. Selain itu penurunan suku bunga bank sentral, baik global maupun domestik, turut menambah sentimen positif pada penguatan yield.
Pasar menilai masih terdapat ruang penurunan suku bunga ke depan, sehingga masih terdapat potensi penguatan harga obligasi seiring dengan yield yang bergerak turun. Baca Juga: Menangkap Peluang di Tengah Meningkatnya Tren Reksa Dana Syariah
“Dengan adanya tren penurunan suku bunga dan semakin kuatnya indikasi bahwa suku bunga masih berpotensi turun lagi, pasar melihat peluang yang mendorong investor meningkatkan permintaan terhadap obligasi sehingga yield bergerak turun. Semua ini diperkuat oleh demand SUN yang juga sedang tinggi di pasar,” ujarnya, Rabu (19/11/2025).
Pergerakan yield yang menurun ini kemudian memberikan dampak positif bagi sejumlah instrumen investasi, termasuk reksa dana pendapatan tetap. Melalui pernyataan tertulisnya, Camar juga menambahkan soal forecast yield hingga akhir tahun 2025 masih relatif stabil di angka 6,10-6,65%.
“Kondisi ini menciptakan lingkungan yang kondusif bagi reksa dana pendapatan tetap, yang mengelola portofolio kombinasi obligasi pemerintah dan korporasi ber-rating tinggi sehingga memberikan keseimbangan antara stabilitas dan potensi imbal hasil,” jelas Camar.
Reksa Dana Pendapatan Tetap Jadi Pilihan Menarik bagi Investor
Camar menambahkan, bahwa dinamika pasar saat ini membuat reksa dana pendapatan tetap kembali menjadi salah satu instrumen yang paling diperhatikan menjelang akhir 2025. Tren penurunan yield memberi ruang bagi investor untuk memperoleh potensi capital gain di samping kupon yang diterima secara berkala.“Di tengah tren turunnya yield dan membaiknya persepsi risiko di pasar, instrumen pendapatan tetap kembali menunjukkan posisinya sebagai pilihan yang solid bagi investor yang mencari keseimbangan antara stabilitas dan potensi imbal hasil,” ujar Camar.