loading...
Tentara Israel mengencingi Alquran saat menyerbu rumah di Gaza. Foto/@ytirawi
Dalam unggahan pada akun Xmilik Younis Tirawi @ytirawi pada 17 November lalu, mengungkapkan tentara seorang Israel dari Birgade Givati 435 Batalion Rottem mempublikasi fotonya sedang mengencingi Alquran saat penyerbuan di kamp Jabalia, Palestina
Dalam tangkapan layar tersebut juga menampilkan akun media sosial tentara Israel yang mengencing Alquran tersebut yakni @noambenariii. Bahkan, foto saat mengencingi Alquran tersebut dilatari dengan lagu berjudul Violent Crimes yang dinyanyikan Kanye West.
Diungkapkan Younis Tirawi bahwa insiden tersebut bukan pertama kali terjadi. Tapi pada Mei silam, seorang tentara Israel Bernama Izhak Buznah dari Batalion Rotem 435 Brigade Givati menunjukkan dirinya membakar Alquran di dalam sebuah masjid pada Mei lalu.
Insiden tentara Israel yang mengencing Alquran itu pun menuai kecaman dari banyak netizen. "Saya yakin jika ada orang yang melakukan hal ini terhadap Taurat, hal ini akan menjadi berita utama di seluruh dunia sebagai kejahatan kebencian antisemit," ungkap akun @SuppressedNws.
Melansir Al Jazeera, pada Agustus 2024, rekaman video menunjukkan tentara Israel membakar salinan Al-Quran di sebuah masjid di Jalur Gaza yang terkepung. Saluran berita Qatar Al Jazeera mengatakan bahwa mereka memperoleh rekaman tersebut dari video yang diambil oleh tentara Israel dan pesawat nirawak yang ditemukan di Gaza.
Rekaman tersebut menunjukkan tentara Israel membobol Masjid Bani Saleh di Jalur Gaza utara dan kemudian merobek serta membakar salinan Al-Quran, kitab suci umat Islam, di dalam masjid tersebut. Dalam rekaman lainnya, tentara Israel terlihat menghancurkan Masjid Agung di Khan Younis, di Jalur Gaza selatan, salah satu masjid tertua di Gaza, yang dibangun 96 tahun lalu.
Menghancurkan atau menodai Al-Quran merupakan pelanggaran berat menurut Islam dan penghinaan terhadap iman sekitar 1,9 miliar Muslim di seluruh dunia.
Selama serangan 10 bulan tentara Israel di Gaza, ratusan masjid, termasuk Masjid Agung Omari, yang didirikan di sebuah situs di Kota Gaza yang berusia sekitar 1.400 tahun, telah hancur sebagian atau seluruhnya.