loading...
Teknologi AI Berpotensi ganggu perekonomian dunia. FOTO/ CNET
Oleh karena itu, ia ingin ada keseimbangan kebijakan yang cermat untuk memanfaatkan potensi teknologi secara tepat,
“Kita berada di ambang revolusi teknologi yang dapat meningkatkan produktivitas, mendorong pertumbuhan global, dan meningkatkan pendapatan di seluruh dunia,'' kata Georgieva dalam sebuah blog, mengutip analisis terbaru IMF yang meneliti dampak AI terhadap pasar tenaga kerja di tingkat global.
“Namun, hal ini juga dapat menggantikan lapangan kerja dan menciptakan lebih banyak kesenjangan,” tambahnya seperti dilansir dari Xinhua, Senin (15/1/2024).
Secara historis, otomatisasi dan teknologi informasi cenderung memengaruhi tugas-tugas rutin, namun satu hal yang menonjol adalah kemampuan AI untuk memengaruhi pekerjaan dengan keterampilan tinggi.
“Negara-negara maju mungkin menghadapi risiko yang lebih besar dengan penggunaan AI, namun ada juga banyak peluang untuk memperoleh manfaatnya dibandingkan dengan negara-negara berkembang dan negara-negara berkembang,” menurut blog tersebut.
Sekitar 60 persen pekerjaan mungkin terkena dampak AI.
Di negara-negara berkembang dan negara-negara berpendapatan rendah, paparan AI diperkirakan masing-masing sebesar 40 dan 26 persen.
(wbs)