
loading...
Farideh Moradkhani merupakan pengkritik keras pemerintah Iran. Foto/arab news
Moradkhani merupakan keponakan Pemimpin Tertinggi Iran Ali Khamenei. Dia ditangkap bulan lalu setelah menyatakan dukungannya pada protes anti-rezim yang sedang berlangsung di Iran.
Tak hanya itu, dia menyeru masyarakat internasional memutuskan hubungan dengan Teheran.
Baca juga: Guru Teknologi: Globalisasi dan Perdagangan Bebas Hampir Mati
Pengacara Moradkhani, Mohammad Hossein Aghasi, mengatakan di Twitter bahwa kliennya awalnya dijatuhi hukuman 15 tahun penjara.
“Setelah banding, hukuman penjara Moradkhani dikurangi menjadi tiga tahun,” ujar Aghasi.
Aghasi mengatakan Moradkhani diadili oleh Pengadilan Ulama Khusus Iran, pengadilan independen dari peradilan negara.
Baca juga: Sumber Orang Dalam Ungkap Daftar Hitam Rahasia Twitter
Pengadilan ditugaskan menuntut para ulama dan hanya tunduk pada pemimpin tertinggi Iran.
Agahsi mengatakan pengadilan tidak memiliki yurisdiksi atas kasus kliennya mengingat dia bukan seorang ulama.