Tuesday, June 14, 2022

Raih Rp1,45 Kuadriliun, Ekspor Migas Rusia Masih Surplus Dibanding Biaya Perang

0 comments

loading...

Ekspor migas Rusia masih surplus dibanding biaya perang. Foto/BBC/GettyImages

JAKARTA - Dilansir dari BBC, Senin (13/6/2022), sebuah laporan Pusat Penelitian Energi dan Udara Bersih (CREA) menyebut, Rusia menangguk hampir USD100 miliar atau (Rp1,45 kuadriliun) dari ekspor minyak dan gas ( migas ) selama 100 hari pertama perang di Ukraina. Meski tetap tinggi, pendapatan Rusia itu sejatinya telah turun sejak Maret, lantaran banyak negara menghindari pasokan migas Rusia.

Baca juga: Finlandia Tidak akan Gabung NATO Jika Tanpa Swedia

Pengurangan pemasukan itu menjadi peringatan dalam upaya untuk mengekang impor migas dari Rusia. Uni Eropa, AS dan Inggris termasuk di antara negara-negara yang telah berjanji untuk memotong impor Rusia.

Namun laporan CREA menemukan bahwa Rusia masih memperoleh pendapatan USD97 miliar dari ekspor bahan bakar fosil dalam 100 hari pertama konflik Ukraina, dari 24 Februari hingga 3 Juni. Nah Uni Eropa sendiri menyumbang USD59 miliar atau 61% dari impor migas Rusia.

Secara keseluruhan, ekspor minyak dan gas Rusia turun dan pendapatan Moskow dari penjualan energi juga menurun dari puncaknya lebih dari USD1 miliar per hari di bulan Maret.

Ndilalahnya, pendapatan Rusia dari ekspor migas itu masih melebihi biaya perang Ukraina selama 100 hari pertama. CREA memperkirakan bahwa Rusia menghabiskan sekitar USD876 juta per hari untuk invasi, sehingga jika 100 hari maka totalnya USD876 miliar (Rp1,37 kuadriliun).

Uni Eropa berencana untuk melarang impor minyak Rusia yang melalui jalur laut pada akhir 2022, sehingga akan memotong impor dua pertiganya. Pada bulan Maret, blok tersebut juga berkomitmen untuk mengurangi impor gas dari Rusia hingga dua pertiganya dalam setahun.

Baca juga: Bandingkan Harga Beras di Amerika, Jokowi: Kalau di Sini Rp52 Ribu, Demo Setahun Nggak Rampung-rampung

Laporan CREA mengatakan embargo minyak yang direncanakan UE akan memiliki dampak yang signifikan. Tetapi laporan itu juga memperingatkan sejumlah besar minyak mentah Rusia sekarang sedang dikirim ke India, yang meningkatkan pangsa total ekspor minyak mentah Rusia dari sekitar 1% sebelum invasi Ukraina menjadi 18% pada Mei.

(uka)

Adblock test (Why?)



No comments:

Post a Comment