Thursday, December 23, 2021

Afrika Selatan Telah Melewati Puncak Wabah Omicron

0 comments

loading...

Ilmuwan menyatakan Afrika Selatan telah melewati puncak wabah varian COVID-19 Omicron. Foto/Ilustrasi/Sindonews

JOHANNESBURG - Kasus COVID-19 tampaknya telah mencapai puncaknya di provinsi Gauteng Afrika Selatan (Afsel) sekitar sebulan setelah varian Omicron pertama kali terdeteksi di sana dan dampak dari lonjakan infeksi tidak separah gelombang sebelumnya. Hal tersebut diungkapkan oleh para ilmuwan.

Para ilmuwan dari Institut Nasional Penyakit Menular (NICD) mengatakan bahwa sementara studi lebih lanjut diperlukan, data dari Afrika Selatan - yang pengalamannya diawasi dengan ketat di seluruh dunia - menceritakan "kisah positif" tentang tingkat keparahan varian.

Michelle Groome dari NICD dalam jumpa pers mengatakan Gauteng sekarang mengalami penurunan kasus harian dan persentase tes positif. Wilayah itu merupakan pusat komersial di Afsel dan rumah bagi salah satu bandara tersibuk di benua itu serta wilayah di mana Omicron pertama kali muncul.

"Sungguh kami merasa ini telah berlangsung selama lebih dari seminggu dan kami melewati puncak di Gauteng," katanya seperti dikutip dari Reuters,Kamis (23/12/2021).

Baca juga: Varian Omicron Menggila di Amerika Serikat, Mencapai 73% Kasus

Ia menambahkan ada "penyamarataan" di tiga provinsi lain yaitu Limpopo, North West dan Mpumalanga, meskipun kasus masih meningkat di tempat lain.

Data NICD menunjukkan bahwa rata-rata pergerakan kasus harian selama tujuh hari - yang menurut para ilmuwan lebih dapat diandalkan daripada kasus yang dikonfirmasi setiap hari - berada pada lintasan yang menurun di Gauteng.

Grafik menunjukkan peningkatan tajam dalam kasus dari mendekati nol pada pertengahan November menjadi rata-rata 10.000 kasus harian pada awal Desember. Sejak itu turun tajam menjadi rata-rata sekitar 5.000 per hari.

Groome memperingatkan bahwa beberapa angka kasus yang lebih rendah dapat disebabkan oleh tingkat pengujian yang lebih rendah selama periode liburan.

Adblock test (Why?)



No comments:

Post a Comment