Thursday, November 4, 2021

Pemuda Muhammadiyah Minta Erick Thohir Fokus Benahi BUMN Ketimbang Tanggapi Fitnah

0 comments

Laporan Wartawan Tribunnews Taufik Ismail 

TRIBUNNEWS. COM, JAKARTA - Ketua Hukum dan HAM Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah (PPPM), Razikin meminta Menteri BUMN Erick Thohir fokus membantu presiden dalam membenahi perusahaan perusahaan plat merah. 

Ia berharap banyaknya kritikan atau fitnah yang dialamatkan kepada Erick tidak mengganggu kinerjanya.

"Mengenai kritikan beberapa kalangan tidak jadi persoalan, hal itu biasa saja. Ruang percakapan publik harus dirawat," kata dia, Rabu, (3/11/2021).

Ia mengatakan sejak awal dilantik Presiden Jokowi, Erick Thohir kerap mendapatkan kritikan bahkan hujatan.

Menurutnya kritikan tersebut akan terus berlanjut hingga Pemilu 2024.

Menurutnya, Erick dituding terlibat dalam bisnis PCR.

Padahal sejak dilantik menjadi Menteri, Erick menegaskan tidak lagi memiliki keterkaitan dengan beberapa Perusahan swasta yang disebut-sebut terkait dengan bisnis PCR.

"Saya meyakini Pak Erick Thohir memperhatikan semua kritikan dari berbagai pihak dan kritikan itu akan menjadikan Pak Erick terus meningkatkan kinerjanya dalam membantu Pak Presiden untuk menata BUMN, dan kelihatannya Pak Erick sudah kenyang dengan fitnah," katanya.

Baca juga: Aturan Terbaru Perjalanan Darat, Tidak Wajib Bawa Hasil RT PCR, Berikut Ini Revisi Lengkapnya

Ia yakin meski terus mendapat kritikan, Erick tetap fokus dalam membenahi BUMN.  Kinerja Erick selama ini mendapat apresiasi terutama dalam merestrukturisasi BUMN dengan spirit AKHLAK (amanah, kompeten, harmonis, loyal, adaptif, kolaboratif).

Selain itu, pada era Kepemimpinannya di BUMN, Indonesia memiliki  Bank Syari’ah terbesar di Dunia, dengan menggabungkan 3 bank syari’ah yakni Bank Mandiri Syari’ah, BNI Syari’ah dan BRI Syari’ah.

"Masih banyak gebrakan yang lain seperti bersih-bersih di lingkungan BUMN, itu semua dilakukan semangatnya untuk mewujudkan harapan rakyat Indonesia, yakni BUMN semata-mata untuk kesejahteraan Rakyat," ujarnya.

Adblock test (Why?)



No comments:

Post a Comment