
Massa Gemapsi dalam berunjuk rasa di depan kantor DPRD Simalungun menuntut realisasi pembentukan panitia khusus (Pansus) menyelidiki tindakan pelanggaran sumpah jabatan yang dilakukan Bupati Radiapoh H Sinaga. Gemapsi menduga bupati terlibat dalam jual beli foto bupati dan wakil bupati, ke sekolah-sekolah dengan menggunakan dana BOS. Baca juga: Hearing Tambang Emas Ilegal Ricuh, Anggota DPRD dan Warga Nyaris Adu Jotos
Selain itu Bupati Radiapoh juga diduga terlibat dalam penjualan majalah Haroanbolon, spanduk-spanduk ke para kepala desa. Kemudian Gemapsi juga menilai Bupati Radiapoh tidak menghormati etnis Simalungun karena mengangkat Sekda Esron Sinaga yang merupakan etnis lain.
"Kami kecewa DPRD Simalungun membohongi janjinya kepada rakyat dengan tidak membentuk pansus menyelidiki sejumlah tindakan pelanggaran sumpah jabatan yang dilakukan Bupati Radiapoh H Sinaga, dan kantor dewan kami segel dengan kain suri-suri," ujar Jahenson Saragih salah seorang orator Gemapsi. Baca juga: Kecewa Kinerja Bupati Simalungun, Gemapsi Desak DPRD Bentuk Pansus
Jahenson menambahkan, Bupati Radiapoh H Sinaga juga telah membohongi rakyat Simalungun yang dalam pencalonan berjanji mewakafkan diri menjadi bupati, namun kenyataannya 6 bulan dilantik kerjanya hanya menjual ofto, spanduk, dan majalah.
Massa Gemapsi diterima Asisten I Setda Pemkab Simalungun, Albert Saragih yang berjanji akan meneruskan aspirasi pengunjuk rasa kepada Bupati Radiapoh.