Tuesday, October 5, 2021

Kadar Lemak Darah Tinggi Picu Serangan Jantung, Lakukan Hal Ini Sebelum Terlambat!

0 comments

TRIBUNNEWS.COM - Daging merah, gorengan, makanan cepat saji… Duh, makanan berlemak tinggi memang lezat! Eits, meski memanjakan lidah, Anda harus waspada! Sebab, terlalu banyak mengonsumsi makanan tinggi lemak bisa meningkatkan kadar lemak darah dalam tubuh, lho.

Melansir Hellosehat, kadar lemak darah dalam tubuh perlu diperhatikan, salah satunya dengan memantau kadar trigliserida melalui cek darah. Trigliserida adalah salah satu jenis lemak yang paling umum ditemukan di dalam darah. Kadar trigliserida normal adalah kurang dari 150 miligram per desiliter (mg/dL), atau kurang dari 1,7 milimol per liter (mmol/L).

Lantas, mengapa menjaga kadar lemak darah itu penting banget? Sebab, kadar lemak darah yang terlalu tinggi dapat memicu timbulnya penyakit mematikan, lho!

Mengutip dari Mayo Clinic, kadar lemak darah atau trigliserida yang berlebihan dapat berkontribusi pada pengerasan dan penebalan dinding pembuluh darah arteri. Hal ini akan memperbesar risiko serangan jantung dan stroke.

Cara menurunkan kadar lemak darah

Senang makan berlemak tinggi dan khawatir dengan risiko penyakit jantung dan stroke? Tenang, belum terlambat bagi Anda untuk mencegahnya! Beberapa perubahan gaya hidup dapat dilakukan untuk mengurangi lemak darah.

Pertama, berolahragalah secara teratur. Asosiasi Jantung Amerika merekomendasikan olahraga aerobik sebanyak 30 menit per hari atau 150 menit per minggu, yang meliputi jogging, bersepeda, hingga berenang.

Selanjutnya, jika Anda memiliki kadar lemak yang tinggi melalui pemeriksaan trigliserida, Anda dianjurkan untuk menurunkan berat badan. Melansir Healthline, penelitian menunjukan mengurangi berat badan 5-10 persen saja sudah dapat secara signifikan mengurangi kadar lemak darah.

Yang tak kalah penting adalah memperbanyak asupan lemak sehat ketimbang lemak trans seperti daging merah, minyak goreng, dan makanan cepat saji. Melansir Medical News Today, makanan dengan lemak sehat antara lain alpukat, minyak zaitun, ikan dengan omega-3, dan sayuran hijau.

Selain itu, Anda juga bisa mengonsumsi herbal yang dapat membantu mengurangi kadar lemak darah dalam tubuh, salah satunya adalah bawang putih.

Sejak 1550 SM, para pengobat di Mesir merekomendasikan garlic atau bawang putih untuk mengatasi masalah kesehatan. Bawang putih tidak hanya sebagai penyedap masakan, namun juga memiliki manfaat yang baik bagi kesehatan, salah satunya berhubungan dengan kesehatan jantung karena bawang putih berperan dalam membantu mengurangi kadar lemak darah dalam tubuh.

Selain itu, senyawa yang terkandung dalam bawang putih berfungsi sebagai antibakteri alami dan juga dapat meningkatkan daya tahan tubuh.

Supaya tidak repot mengolahnya, Anda bisa mendapatkan manfaat baik bawang putih dalam sediaan kapsul yang lebih praktis, seperti Sido Muncul Garlic.

Dalam memproduksinya, Sido Muncul menggunakan bahan baku berkualitas untuk menghasilkan ekstrak bawang putih dengan kandungan zat aktif Aliin terstandar.

Tahapan ekstraksi dilakukan dengan suhu rendah di bawah 60 °C agar zat aktif yang terkandung tetap stabil.

Untuk menjamin kualitas produk, Sido Muncul Garlic diproduksi di pabrik modern dan higienis berstandar GMP, serta telah melalui uji laboratorium bersertifikasi ISO. Produk ini juga sudah dinyatakan halal oleh Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Anda dapat mengonsumsi Sido Muncul Garlic 1-2 kali sehari 1 kapsul sebelum makan atau sesuai petunjuk dokter untuk membantu mengurangi lemak darah.

Menyantap makanan berlemak memang tak dilarang, tapi, jangan sampai mengonsumsinya berlebihan ya! Sayangi jantung Anda, mulailah menerapkan pola hidup sehat serta dilengkapi dengan mengonsumsi Sido Muncul Garlic.

Anda bisa mendapatkan Sido Muncul Garlic di Watsons, Boots, Farmers Market, AEON Supermarket, Century, apotek dan toko obat terdekat. Selain itu, Anda juga dapat membelinya secara online melalui www.sidomunculstore.com dan official store Sido Muncul di Tokopedia, Shopee, Blibli, Bukalapak, Lazada, dan JD.id.

Adblock test (Why?)



No comments:

Post a Comment