Di peristiwa Sadeng ini peran Gajah Mada kalah cepat dengan Kembar, yang konon merupakan putra raja dari Pamelekahan.
Baca juga: Kelihaian Gajah Mada Taklukan 2 Kerajaan Besar, Samudera Pasai dan Sunda
Sebagaimana dikutip dari buku "Menuju Puncak Kemegahan Sejarah Kerajaan Majapahit" karya Slamet Muljana, Kembar terlebih dahulu melakukan pengepungan ke Sadeng, ia berhasil mendahului Gajah Mada dan membuatnya sedih.
Sontak saja mendengar aksi pengepungan oleh Kembar ke Sadeng, para menteri araraman dan patih amangku bumi Aria Tadah sangat marah. Seolah-olah mereka terpedaya mendengar laporan bahwa Kembar telah mendahului dan mengepung Sadeng.
Patih amangku bumi lalu mengirimkan mantri luar, lima bekel jumlahnya, masing-masing terdiri dari lima orang, untuk menghajar Kembar. Mereka pun yang sudah berrniat mencari Kembar, akhirnya bertemu di hutan, saat itu Kembar sedang duduk di sebuah pokok kayu roboh, seperti seorang naik kuda. Tangannya membawa cemeti.
Baca juga: Kisah Asmara Gajah Mada, Panglima Perang Majapahit yang Sumpahnya Menggemparkan Nusantara
Kepada Kembar, lima orang ini pun menyampaikan pesan patih amangku bumi Aria Tadah, yang ingin menghajarnya. Mereka beranggapan Kembar ingkar janji dan memperdayai sang patih untuk mengepung Sadeng terlebih dahulu.