Sunday, September 5, 2021

Kasus Covid-19 Turun, Holding Farmasi BUMN Pastikan Ketersediaan Stok Obat dengan Harga Terjangkau

0 comments

Laporan Wartawan Tribunnews.com, Ismoyo

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan, holding farmasi BUMN tetap meningkatkan kapasitas produksi meski kasus Covid-19 mengalami penurunan.

Hal tersebut merupakan upaya untuk tetap menjaga ketersediaan stok obat-obatan di masa pandemi ini.

Tak hanya memastikan ketersediaan stok, Erick juga memastikan bahwa Pemerintah akan selalu menjaga harga obat agar selalu terjangkau.

"Untuk obat lainnya yang diproduksi di dalam negeri, terutama oleh holding farmasi BUMN, kami akan tingkatkan kapasitas produksinya sehingga stoknya selalu terjaga,” ucap Erick dalam keterangannya, Sabtu (4/9/2021).

Baca juga: Pfizer dan Merck Uji Coba Baru Obat Oral Untuk Mengobati Covid-19

Baca juga: Orang dengan Komorbid Disarankan Tetap Minum Obat Rutin saat Terpapar Covid-19

“Dalam upaya memerangi pandemi Covid-19 ini, pemerintah akan terus memastikan untuk hadir, baik untuk mempercepat vaksinasi dan menyediakan obat-obatan yang diperlukan masyarakat dengan harga yang terjangkau," sambungnya.

Sebelumnya, Menteri Erick telah melakukan pengecekan stok obat-obatan di apotek Kimia Farma yang terdapat di wilayah Depok, Jawa Barat.

Dirinya menuturkan, walaupun kasus positif Covid-19 di Indonesia dalam seminggu terakhir ini menurun, pemerintah tetap ingin memastikan ketersediaan vitamin dan obat-obat tetap tersedia.

Baca juga: Berita Inter Milan, Tanpa Lukaku dan Achraf Hakimi, Inzaghi Obati Luka Nerazzurri Dalam 10 Hari

Terutama tujuh jenis obat Covid-19, yakni Azithromycin, Favipiravir, Immunoglobulin, Ivermectin, Oseltamivir, Remdesivir, dan Tocilizumab.

Selain melihat ketersediaan tujuh jenis obat tersebut, Erick juga memeriksa kecocokan data obat-obat tersebut dengan data yang terdapat di aplikasi Farmaplus.

"Program vaksinasi yang terus digencarkan pemerintah demi mempercepat terbentuknya herd immunity harus paralel dengan ketersediaan obat-obatan untuk Covid-19 yang mencukupi, sehingga selalu siap di saat masyarakat membutuhkan,” ujar Erick.

Dirinya juga mengatakan, pengecekan keberadaan obat juga bertujuan agar para Direksi Kimia Farma, apoteker, dan petugas layanan publik di apotek tersebut tetap waspada akan obat-obat yang dibutuhkan masyarakat.

"Jangan sampai lengah. Disaat pandemi naik, obat tidak ada, dan ketika pandemi turun, obat juga tidak ada. Jangan sampai seperti itu,” tegas Erick Thohir.

Adblock test (Why?)



No comments:

Post a Comment