Di Athena, Taufik sukses meraih medali emas, sedangkan Sony merebut perunggu. Menarik dinanti apakah Anthony bisa mengikuti jejak seniornya, Taufik Hidayat, merebut medali emas.
Baca juga: Anthony Ginting Akhiri Dahaga Medali Tunggal Putra selama 17 Tahun di Olimpiade
Ginting dan Taufik bernaung di klub yang sama, yaitu SGS PLN Elektrik, Bandung. Sebagai sebuah klub bulu tangkis, SGS PLN Elektrik Bandung, telah mencetak beberapa nama yang sudah membela Indonesia, termasuk Taufik dan Ginting. Klub itu terbukti mampu menghasilkan pebulu tangkis andal bagi Indonesia.
Sebelum Ginting mencapai semifinal Olimpiade Tokyo 2020, ini adalah kali terakhir tunggal putra bisa menembus partai empat besar sejak 2004 silam. Pada Olimpiade Athena, ada dua nama yang berhasil mewakili Indonesia di semifinal sektor tunggal putra, Taufik Hidayat dan Sony Dwi Kuncoro. Meski begitu, hanya Taufik saja yang berhasil sampai partai final.
Baca juga: Djokovic Pulang Tanpa Medali Olimpiade Tokyo Usai Ditekuk Petenis Spanyol
Bahkan Taufik berhasil mendapatkan medali emas Olimpiade Athena 2004 setelah mengalahkan wakil Korea Selatan Shon Seung Mo dengan skor 15-8 dan 15-7. Sony juga menyumbangkan medali perunggu bagi Indonesia setelah mengalahkan wakil Thailand Boonsak Ponsana dengan skor 15-1 dan 17-16 di perebutan tempat ketiga.
Kini, Ginting bisa saja mengikuti langkah Taufik. Namun, segala sesuatu bisa terjadi. Bukan tidak mungkin walaupun Ginting hanya menjadi unggulan kelima, ia bisa menyumbangkan medali emas mengikuti seniornya itu Taufik Hidayat.
Pada laga semifinal, Ginting akan bertemu wakil China yakni Chen Long. Berdasarkan rekor pertemuan, Ginting mampu unggul atas Chen Long dengan skor 8-4.