Baca Juga: Rupiah Terombang-ambing di Antara PPKM Darurat dan Tax Amnesty Jilid II
Pengetatan aktivitas yang lebih lama bisa memicu penurunan pertumbuhan ekonomi Indonesia ke depan. Didera kekhawatiran tersebut, kata dia, nilai tukar rupiah kemungkinan masih akan melemah terhadap dolar AS (USD) hari ini.
"Potensi pelemahan hingga ke kisaran Rp14.500, sementara potensi support di kisaran Rp14.450," kata Ariston di Jakarta, Rabu (30/6/2021).
Selain itu, mata uang Garuda juga berpotensi melemah disebabkan data tingkat keyakinan konsumen AS bulan Juni yang dirilis semalam memberi katalis untuk penguatan dolar AS. "Pemulihan ekonomi yang cepat di AS akan mendukung perubahan kebijakan moneternya ke arah yang lebih ketat," jelasnya.
Baca Juga: Mengenal Fahd bin Turki Al Saud, Pangeran Saudi yang Coba Kudeta Raja Salman
Selain itu, lanjut dia, pasar masih menantikan data tenaga kerja AS yang akan dirilis hari Jumat pekan ini. Pasar memperkirakan bahwa data ini akan lebih bagus dari proyeksi. Bagusnya data tenaga kerja AS akan mengonfirmasi potensi pengetatan kebijakan moneter AS dalam waktu dekat.