“Atas terjadinya peristiwa di Masjidil Aqsa selama bulan Ramadhan hingga kini dan perlakuan keji serta biadab tentara Israel terhadap rakyat dan bangsa Palestina, Pimpinan Pusat Wanita Syarikat Islam mengutuk tindakan keji dan biadab tersebut,” tegas Ketua Umum Pimpinan Pusat Wanita Syarikat Islam Valina Singka Subekti, Selasa (18/5/2021).
Baca juga: 3 WNA Diciduk saat Demo Peduli Palestina di Kedubes AS, Begini Kata Polisi
Apa yang dilakukan Israel telah menyebabkan ratusan korban tewas, luka-luka dan kehilangan rumah-rumah mereka, khususnya telah menyebabkan perempuan, laki-laki dan anak-anak kehilangan orang tua, suami/istri dan anak-anak tercinta. Tindakan itu menyebabkan penderitaan lahir dan batin yang tidak terkirakan.
“Tindakan biadab tentara Israel adalah bertentangan dengan ajaran Islam dan nilai-nilai setiap agama serta nilai-nilai kemanusiaan yang telah dijamin perlindungannya dalam Piagam Hak Asasi Manusia PBB serta Kovenan hak-hak Sipil dan Politik serta berbagai Konvensi PBB,” ujarnya.
Pihaknya mengutuk tindak kekerasan yang sangat keji dan biadab tentara Israel terhadap rakyat dan bangsa Palestina karena bertentangan dengaan nilai-nilai yang terkandung dalam falsafah dasar negara Pancasila dan bertentangan dengan UUD 1945.
Sikap selanjutnya adalah mengimbau negara-negara menggalang solidaritas internasional untuk turut serta menyelesaikan persoalan Palestina sekaligus mendesak lembaga-lembaga internasional seperti Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) dan Organisasi Konferensi Islam (OKI) untuk segera bersidang.
Baca juga: Pejuang Palestina Serang Kapal Perang Israel di Lepas Pantai Gaza
“Kemudian memberikan sanksi dan memaksa Israel menghentikan pendudukan mereka atas wilayah Palestina serta menghentikan tindak kekejaman mereka terhadap rakyat dan bangsa Palestina,” kata Valina.
Pihaknya juga mengapresiasi pemerintah Indonesia yang konsisten dan terus menerus memberikan dukungan nyata kepada perjuangan rakyat dan bangsa Palestina untuk memperoleh kembali wilayah mereka yang selama ini telah dirampas dan diduduki secara paksa oleh Israel.