“Harga sepeda tidak mencermintakan perilaku penggunanya,” cuit akun Twitter @MafiaWasit, dikutip Jumat (28/5/2021).
Baca juga: Viral! Pemotor Bernopol Kebumen Acungkan Jari Tengah ke Rombongan Pesepeda di Sudirman-Thamrin
Dalam postingannya, ia mencantumkan dua kelompok berbeda pesepeda, satu yang di kota besar dan satu lagi di pedesan. Pada kelompok sepeda di kota, terlihat pesepeda mengusai jalan dan menutup sejumlah ruas jalan.
Sementara di pedesaan terlihat kelompok pesepeda berbaris rapih layaknya bebek. Mereka teratur dan tidak menutupi jalanan.
Akun Twitter @Namaku_Mei juga memposting video saat rombongan sepeda ini mengusai jalanan. Video yang diambil lewat sepeda motor ini terlihat bila pesepeda berusaha mengusai jalur kendaran bermesin.
Mereka yang awalnya berada di sisi kiri, lambat laun menuju tengah hingga menuju jalur cepat. Kondisi ini membuat jalur kendaraan menjadi terbatas.
Baca juga: Diklakson Suruh Pakai Jalur Sepeda, Pesepeda Arogan Malah Acungkan Jari Tengah
Padahal terlihat jalur sepeda sangat kosong dan tidak satupun sepeda yang menggunakan jalur itu.
“UDAH DI KASIH JALUR SEPEDA SENDIRI JALUR ORANG LAIN DI SEROBOT JUGA. KETABRAK NYALAHIN MOTOR / MOBIL,” keluhnya.
Sementara cuitan @AdeknyaPawat_ memposting foto tentang jalur sepeda yang kini tidaak digunakan. Foto itu ia ambil dari akun instagram @luckybw.
“Saya nemu di ig si bapak yg ikut sepeda, dan nemu foto² ini. Jadi pertanyaannya, fungsi jalur warna hijau yg saya kasi jempol buat apaya? Oh, mungkin cuma buat penghijauan, biar gacuma adem udaranya, seger juga jalannya ????,” cuitnya.
Hingga berita ini ditulis kecaman terhadap kelompok sepeda yang mengusai jalanan terus bermunculan di Twitter. Bahkan beberapa cuitan itu menjadi trending, di antaranya Plat AA yang telah dicuit 5.669 dan sepeda yang telah dicuit 9.832 pengguna Twitter.
